MAJALENGKA, fajarsatu.- Meski saat ini sudah era digital dan jutaan buku sudah ada dalam genggaman tangan melalui gawai, namun membaca buku dalam perjalanan panjang di bus, kereta maupun pesawat terbang, tetap dinilai sebagai sesuatu yang keren.
Hal ini diungkapkan Anggota DPR RI yang membidangi tentang perpustakaan, Ratih Sanggarwati, saat menghadiri safari gerakan berkarya mewujudkan perpustakaan berbasis inklusi social.
Kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang digelar di aula BKPSDM Majalengka, Jumat siang hingga sore (23/8/2019).
“Hingga saat ini di rumah dan dalam perjalanan, saya selalu menyempatkan diri membaca buku. Dan itu sesuatu yang keren,” ungkapnya saat menceritakan pengalamannya membaca buku dalam sebuah kereta.
Lanjut dia, banyak bisik-bisik yang terdengar ke telinganya, itu ada orangtua keren banget lagi baca buku di zaman canggih ini
Ratih juga menekankan tentang pentingnya memberikan contoh nyata kepada anak-anak, cara orangtua memberikan teladan yang baik.
“Asyik lo membaca itu. Saya bisa menjadi hingga sekarang ini karena membaca buku. Bagi saya, meski teknologi sudah canggih, buku masih tetap oke ketika dibaca,” ungkapnya.
Sementaraitu, Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi mengatakan, budaya membaca harus terus digencarkan. Saat ini, selain program Gema Macaku, pihaknya juga telah menggratiskan buku-buku pelajaran untuk tingkat SD dan SMP.
“Untuk mendukung upaya minat baca, maka buku-buku pelajaran digratiskan untuk tingkat SD dan SMP, kita sudah anggarkan dari pemda.” ungkapnya.
Karna menambahkan, pihaknya juga melarang buku jenis LKS itu dijualbelikan kepada siswa maupun orangtua siswa. LKS dinilainya kurang bermanfaat sebab hanya sekali pakai, tidak bisa diwariskan ke adik-adiknya.
“Tetapi kalau buku, bisa diwariskan ke adik-adik yang lain,” tandasnya. ( FS-8)