MAJALENGKA, fajarsatu.- Sebagai upaya generasi ulama yang berkesinambungan, Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi meminta tiap kecamatan mengajukan satu santri untuk dikirim dan dikuliahkan dan biayanya sendiri akan ditanggung pemkab.
“Langkah ini harus dilakukan sebagai antisipasi semakin langkanya ulama di Majalengka. Untuk itu, tiap kecamatan harus menyetorkan satu nama santri terbaiknya, nanti kita biayai,” ujarnya, usai membuka Musda MUI, di gedung Yudha, Senin (26/8/2019).
Bupati menambahkan langkah ini adalah sebagai upaya kseriusan Pemda Majalengka dalam mewujudkan Majalengka Raharja. Ia melihat kondisi saat ini, regenerasi ulama semakin sulit mendapatkan tokoh-tokoh ulama baru.
“Kita akan memberangkatkan 26 orang Santri sebagai regerenasi ulama, kalau tidak disiapkan dengan serius kita akan mengalami krisis ulama. Untuk itu saya minta MUI tiap kecamatan harus menyiapkan 1 anak/santri yang akan dikuliahkan oleh Pemda Majalengka,” ujarnya.
Bupati menjelaskan Majalengka dikenal dengan masyarakatnya yang religius dengan jumlah umat Islamnya mencapai 99 persen. 26 santri terbaik dari tiap kecamatan itu akan diberi beasiswa. Setelah lulus, ia harus kembali ke wilayahnya masing-masing untuk mengamalkan ilmu agamanya.
“Saya tahu bukan hal yang mudah dalam mencetak Ulama, untuk itu upaya Pemda Majalengka adalah mengkuliahkan 26 Santri utusan tiap kecamatan dan jika sudah selesai ia akan kembali bertugas di wilayahnya masing-masing,” tegasnya.
Sementaran itu Ketua MUI Kecamatan Jatitujuh H. Abdul Rosyid mengatakan sangat menyambut baik gagasan Pemda Majalengka dalam regenrasi Ulama dengan akan menguliahkan 26 Santri.
“Gagasan yang bagus semoga tahun ini juga bisa terealisasi,” ungkapnya. (FS-8)