SUMBER, fajarsatu.- Bakal calon wakil bupati Cirebon, Ade Riyaman sangat yakin bisa meraih rekomendasi dari DPP PDIP. Ia beralasan, keyakinan itu karena sudah mendapat restu dan dukungan dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siroj.
Seperti diketahui, Ade Riyaman merupakan satu dari 13 nama yang mengikuti penjaringan bacawabup Cirebon di DPC PDIP Kabupaten Cirebon.
Pada 23 September 2019 lalu, berkas para bakal calon pun sudah diserahkan ke DPD dan DPP PDIP untuk kemudian mengikuti test seleksi dan tahapan lainnya.
Pada Haul dan Khotmil Quran ke-30 Pondok Pesantren Kiai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Sabtu (28/09/2019) malam, dirinya merupalan satu-satunya bacawabup Cirebon yang mendapatkan undangan dan hadir pada kegiatan tahunan pesantren ini.
Dalam kesempatan menghadiri acara tersebut, Ade juga sowan kepada Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj yang merupakan dzurriyah pesantren ini. Usai bertemu dan ngobrol-ngobrol, ia pun bersama Kiai Said dan para tamu undangan penting lainnya menuju pusat lokasi acara haul dan khotmil Quran.
di hadapan awak media, Ade Riyaman mengaku, kehadirannya di acara haul tersebut merupakan bentuk pengabdian seorang murid kepada gurunya. Karena ia diundang langsung oleh Kiai Said yang merupakan gurunya untuk hadir dalam acara tersebut.
“Jadi saya hadir memenuhi undangan acara haul ponpes kempek ini, tak lain adalah wujud dari seorang murid yang ta’dim kepada seorang guru, yakni Kiai Said Aqil Siroj,” kata Ade Riyaman.
Selain itu, kata dia, juga untuk mempererat tali silaturahmi antara dirinya dengan para kiai dan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga turut hadir dalam acara tersebut. Karena, kata dia, dirinya yang merupakan kader PDI Perjuangan ini, juga sebagai santri NU.
“Kemudian kaitanya dengan pencalonan saya sebagai Bacawabup Cirebon, alhamdulillah guru saya, Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj memberikan sinyal positif. Beliau sangat mendukung,” kata Ade.
Dengan harapan, Ade mampu membantu pembangunan di Kabupaten Cirebon ke depannya. Sebab, kata dia, dengan kondisi daerahnya yang saat ini, masih perlu banyak pembenahan agar bisa berlari cepat seperti daerah-daerah maju lainnya.
Ade mengaku, sebenarnya, ia enggan mempublis terlebih dahulu kaitan dengan kedekatan dan dukungan dari PBNU kepada dirinya di bacawabup Cirebon ini. Namun, kata dia, karena sudah terpergok oleh awak media, terpaksa harus menyampaikannya.
Dengan dukungan dari Ketua Umum PBNU ini, tentunya menjadi modal besar dirinya untuk bisa mendapatkan rekomendasi. Meski demikian, ia pun enggan mendahului ketentuan partai dan akan terus mengikuti mekanisme di DPP PDIP.
“Dengan maraknya publikasi di media, soal pencalonan bacawabup, saya cenderung tidak terlalu mempublis, agar tidak menjadi salah penafsiran politik, sekarang terlanjur kepergok, ya sudah lah enggak apa-apa dipublikan, tetapi saya tetap mengikuti mekanisme partai, dan tidak mau mendahului kebijakan partai,” pungkas Ade. (FS-7)