MAJALENGKA, fajarsatu.- Sebanyak 2.704 penari Desa/Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka tercatat sebagai penari terunik dengan iringan musik yang khas. Awalnya, dalam laporan hanya tercatat seribu penari.
Namun, pihak Record Holders Republik (RHR) telah mengkonfirmasi langsung dengan menghitung manual para penari yang ada.
Acara yang berlangsung sejak pukul 15.30 WIB Jumat (25/10/2019) sore itu dipusatkan di area Bendung Rentang Jatitujuh.
Presiden RHR, Lia Mutisari mengatakan pihaknya merasa bangga karena telah berkesempatan memberikan penghargaan even festival konser kampung, karena telah menghadirkan sekaligus menampilkan 2.704 penari belentung.
“Awalnya kami terima laporan cuma seribu. Tapi kami ingin memastikan, makanya kami hitung manual. Hasilnya ada 2.704 penari,” ungkapnya.
Lia menambahkan, pihaknya tentu saja merasa bangga dalam memberikan penghargaan catatan ini.
Alasannya, di dunia ini belum ada catatan penari dengan permainan tari yang khas bersama iringan musik belentung.
“Jadi ini unik, makanya kami berani memberikan penghargaan ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Belentung, Charlim Getot mengatakan tarian belentung ini merupakan identitas lokal Jatitujuh, yang menyelaraskan harmoni antara lingkungan dan orang.
Pihaknya berharap, daerah Jatitujuh menjadi daerah penyangga BIJB dengan harmonisasi seni budaya.
“Seni budaya menjaga keseimbangan ekosistem, itu menjadi tanggungjawab kita semua. Ini merupakan rangkaian festival tanah air ke-6, dengan tema serumpun atau gotong royong,” ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi mengatakan tari kolosal yang digagas oleh Konser Kampung ini luar biasa unik. Pihaknya, mengucapkan selamat atas terselenggaranya acara ini.
Sebagai kabupaten Kreatif di Indonesia, Majalengka telah mempunyai seni pertunjukan yang beragam unik.
“Saya berharap kegiatan hari ini, yang tadi sudah dimunculkan, tarian belentung ini menjadi kearifan lokal. Majalengka sangat kaya akan keberagaman,” tandasnya. (FS-8)