SUMBER, fajarsatu.- Kabupaten Cirebon sukses menyelenggarakan pemilihan kuwu (pilwu) serentak di 176 desa, Minggu (30/10/2019). Fenomena pesta demokrasi tingkat desa itu menuai apresiasi dari Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Hj. Selly Andriany Gantina.
“Saya melihat pelaksanaan Pilwu serentak ini berjalan dengan baik dan lancar, semangat gotong royongnya sangat terasa,” ungkap Selly.
Ia menambahkan, semangat gotong royong dan antusiasme masyarakat dalam pilwu serentak dapat terlihat dari tingkat partisipasi pemilih. Disebutkannya, tingkat partisipasi dalam pilwu relatif lebih tinggi dibanding saat pileg, pilpres dan pilkada.
“Saya mengapresiasi bahwa tingkat partisipasi Pilwu ini relatif lebih tinggi dari Pilpres, Pileg dan Pilkada. Karena masyarakat pemilih punya hubungan emosional yang erat dengan para calon. Semangat ini sangat bagus kalau diadopsi untuk saat Pileg, Pilpres dan Pilkada,” tuturnya.
Wakil rakyat dari Dapil VIII Jawa Barat yang meliputi Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dan Indramayu itu mengingatkan, agar para kuwu terpilih bisa membawa visi dan misi pembangunan desa yang selaras dengan visi dan misi Pemkab Cirebon.
“Calon kuwu juga harus punya visi dan misi pembangunan desa yang bersinergi serta selaras dengan program pembangunan Kabupaten Cirebon,” kata mantan wakil bupati Cirebon tersebut.
Lebih dari itu, sambung Selly, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus menjadi salah satu target yang wajib direalisasikan para kuwu terpilih. Hal tersebut sejalan dengan target besar Presiden Joko Widodo dalam pembangunan SDM.
“Apalagi Bapak Presiden Jokowi juga punya arah tujuan pembangunan SDM yang ingin di-goal-kan. Ini tidak bisa terwujud jika tidak ada kontribusi dari pemerintah desa. Makanya kuwu terpilih juga perlu memprioritaskan pembangunan SDM. Agar maju desanya, sejahtera masyarakatnya,” kata dia.
Di sisi lain, Selly mengajak kepada seluruh pihak terkait untuk kembali bersatu setelah pilwu serentak ini. Perbedaan dalam pilihan calon kuwu adalah hal biasa. Namun persatuan menjadi faktor penting untuk membangun desa. “Setelah pilwu, semua harus bersatu,” ucapnya.
Mantan anggota DPRD Jawa Barat dua periode itu berharap, para kuwu terpilih tidak serta merta melakukan perombakan terhadap perangkat desa, terutama terhadap mereka yang berbeda pilihan. Kuwu terpilih diharapkan merangkul semua pihak.
“Jangan malah jadi masalah baru. Karena kuwu terpilih belum tentu tahu mengenai tata kelola pemerintahan. Perlu kedewasaan dari para kuwu terpilih untuk menghilangkan ego. Yang buruk diperbaiki, yang sudah baik dilanjutkan,” katanya. (FS-7)