SUMBER, fajarsatu.- Kondisi Sungai Ciberes, Kecamatan Gebang mendadak berubah menjadi warna merah muda, sehingga hal itu membuat masyarakat di sekitaran sungai menjadi resah akibat tercemarnya sungai tersebut.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon menduga, perubahan air tersebut diakibatkan karena tumpukan sampah yang mencemari sungai tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemulihan Dampak Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Yuyu Jayudin mengungkapkan, bulan lalu pihaknya melakukan inspeksi ke lapangan sepanjang Sungai Ciberes kondisi airnya kala itu masih berwarna hitam. Namun pihaknya juga merasa aneh tiba-tiba berubah menjadi kemerah mudaan.
“Dalam waktu dekat ini kami akan meniinjau lokasi lagi, karena besok dan lusa sudah ada jadwal yaitu kegiatan dinas yang tidak dapat ditinggalkan,” kata Yuyu Jayudin, Kamis (28/11/2019).
Diakui Yuyu, pihaknya pernah menelusuri aliran sungai tersebut memang tidak ada pabrik atau industri skala besar. Pihaknya menduga saat ini aliran Sungai Ciberes tersebut berubah warna akibat tempat pembuangan sampah milik desa.
“Mungkin bisa jadi sampah itu mengeluarkan zat yang mampu merubah warna. Karena di sepanjang sungai tersebut juga tidak terdapat industri yang notabene adalah konveksi,” jelas Yuyu.
Yang ada, tambah Yuyu, di sekitar aliran sungai tersebut hanya ada peternakan ikan sidat. Namun lanjut Yuyu, pembuangan limbahnya pun tidak membuang langsung ke sungai.
“Kita kontrol ke tempat peternakan ikan pun airanya seperti biasa, yaitu air bening,” tambah Yuyu.
Karena sudah berwarna aneh, pihaknya berencana akan mengambil sample air tersebut guna untuk dilakukan pemeriksaan ulang. Meskipun kondisi air pada sungai tersebut sudah kategori hasil lab tahun lalu sudah melebihi baku mutu kelas dua. Artinya air tersebut peruntukannya hanya untuk mengairi pertanian atau industri.
“Untuk pertanian juga pun harus hati-hati apalagi untuk keseharian manusia seperti mencuci dan lainnya. Kami sangat melarangnya,” ungkapnya.
Dijelaskan lebih lanjut, kondisi air yang sudah melebihi air baku mutu dua akan berimbas kepada biota sungai tersebut akan mati.
“Biota sungai saja akan mati apalagi sampai dikonsumsi manusia. Kayaknya harus berfikir dua kali untuk mengkonsumsinya,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon, H. Imron Rosyadi merasa kaget setelah melihat foto kondisi Sungai Ciberes yang berada di Kecamatan Gebang itu.
Pasalnya, sampai saat ini dirinya belum menerima laporan dari Dinas Lingkungan Hidup mengenai perubahan warna air sungai Ciberes.
“Saya sampai sekarang belum menerima laporan dari LH, saya aja baru liat fotonya udah kaget kondisi sungai bisa begitu,” ucapnya.
Melihat kondisi sungai ciberes seperti itu, dirinya akan segera menelusuri penyebab perubahan warna air untuk mengetahui kandungan air tersebut.
“Saya akan menelusuri dulu kandungan air itu,” kata dia.
Kemudian, pihaknya pun akan segera mengumpulkan seluruh pihak yang terkait untuk melakukan pendalaman mengenai perubahan air.
Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak menjadi objek dampak dari kondisi sungai ciberes. Ia menjelaskan, bila perubahan kondisi air kecil kemungkinan disebabkan oleh tumpukan sampah
“Harus cari tahu dulu kenapa air bisa berubah, jangan sampai masyarakat dikorbankan, kalo karena tumpukan sampah terus merubah warna air itu kecil kemungkinan, jadi nanti saya perintahkan dinas terkait untuk mendalami penyebabnya” terangnya. (FS-7)