BANDUNG, fajarsatu.- Sebanyak 316 pelajar Kota Bandung mendeklarasikan Generasi Sehat Tanpa Asap Rokok, di Gedung Serbaguna Biofarma, Jumat (1/11/2019). Mereka membacakan deklarasi yang berisi dukungan untuk menciptakan lingkungan yang sehat tanpa asap rokok di hadapan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Deklarasi itu bagian dari acara Jambore Kader Kesehatan Remaja yang diinisiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung. Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November 2019 mendatang. Serangkaian seminar, pelatihan, dan pembangunan kapasitas akan diberikan kepada para kader kesehatan remaja pada 1-2 November 2019.
Isu lingkungan sehat yang bebas asap rokok menjadi topik utama yang diangkat pada jambore tahun ini. Alasannya, Dinkes Kota Bandung ingin memberikan proteksi dini kepada para remaja sekaligus membentuk mereka menjadi duta kesehatan bagi lingkungan sekitarnya, terutama di sekolah.
Data Dinas Kesehatan Kota Bandung menyebutkan, penderita penyakit tidak menular tahun 2018 terbilang tinggi, seperti gangguan penyakit kardiovaskular (13,73 persen), stroke (8,24 persen), sampai komplikasi diabetes mellitus (3,15 persen).
Hal tersebut didukung dengan hasil survei Smoke Free Bandung terhadap 900 warga Kota Bandung bahwa ada 37 persen responden yang merokok. Sekitar 41 persen perokok berusia 10 tahun ke atas, dan 35 persen dari responden yang berusia 20 tahun telah merokok selama 5 tahun.
Oleh karena itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana terus mengampanyekan hidup bebas asap rokok, terutama kepada para pelajar Kota Bandung. Sebab, mereka adalah generasi muda yang perlu dilindungi hak-hak kesehatannya.
“Generasi muda merupakan calon pemimpin masa depan bangsa, sehingga sudah selayaknya mereka menghindari sesuatu yang bisa mengurangi kualitas kesehatan dan kualitas hidupnya,” ungkap Yana.
Pemkot Bandung saat ini tengah merancang Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok yang memberikan kepastian hukum sekaligus komitmen untuk melindungi warga dari paparan asap rokok yang berbahaya. Ia berharap gagasan ini bisa didukung oleh seluruh masyarakat Kota Bandung.
“Saya berharap deklarasi ini tidak sebatas lisan saja, tetapi juga dikuatkan oleh hati dan ditindaklanjuti dengan ajakan kepada orang terdekat untuk menghindari rokok. Hal itu juga agar udara Kota Bandung ke depan benar-benar bersih dan bebas dari asap rokok,” katanya. (FS-2)