SUMBER, fajarsatu.- Sudah hampir sebulan warga Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon kesulitan air bersih, karena dampak musim kemarau panjang. Bahkan di beberapa desa, masyarakat harus mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan air bersih.
Air dari PDAM Tirta Jati yang selama ini memasok air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, juga tidak bisa diandalkan karena air yang keluar dirasakan asin dan tidak layak untuk dikonsumsi.
“Sudah hampir satu bulan ini air PDAM kondisinya asin, dan tidak bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar H Carkim, Kuwu desa Bungko saat dikonfirmasi fajarsatu.com, Senin (25/11/2019).
Dikatakan Carkim, air PDAM dengan kondisi asin ini tidak hanya dirasakan masyarakat desa Bungko saja, namun sebagian besar masyarakat di wilayah Kecamatan Kapetakan.
“Hampir seluruh masyarakat di Kecamatan Kapetakan ini adalah konsumen PDAM, jadi kalau kondisinya asin, ini jelas sangat merugikan,” katanya.
Selain asin, air PDAM dikatakan Carkim juga sering tidak mengalir, dan ini membuat masyarakat harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memenuhi kebutuhan air.
“Dalam sehari, masyarakat harus mengeluarkan uang antara Rp 50 ribu sampai Rp 75 ribu untuk beli air bersih, bisa dibayangkan kalau satu bulan berapa, sedangkan setiap bulannya kami juga harus membayar tagihan PDAM,” tandasnya.
Carkim berharap pihak PDAM Tirta Jati untuk segera membenahi keluhan warga ini, agar pelanggan PDAM tidak merasa kecewa. (FS-5)