SUMBER, fajarsatu.- Ratusan warga Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon sangat antusias meramaikan acara Njujug Tajug yang diselenggarakan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Kabupaten Cirebon, Rabu (18/12/2019).
Acara yang kedua kalinya diselenggarakan oleh Lesbumi PCNU Cirebon ini, diawali dengan karnaval yang dimulai dari Kantor Kecamatan Susukan ke lokasi acara di Halaman Balai Desa Bojong Kulon.
Sekretaris Lesbumi PCNU, Agung Firmansyah mengatakan, kegiatan Njujug Tajug yang diselenggarakan oleh Lesbumi Cirebon ini merupakan kegiatan kedua kalinya dan akan dilanjutkan di enam lokasi lainnya.
“Njujug Tajug yang pertama, kita laksanakan di Desa Bulak Kecamatan Arjawinangun Kab Cirebon,” ujar Agung.
Menurut Agung, kegiatan Njujug Tajug ini, bertujuan untuk melestarikan budaya-budaya lokal yang saat ini, hampir tidak dikenal oleh masyarakat.
Oleh karena itu, selain seni Islami, acara Njujug Tajug juga mementaskan sejumlah seni budaya tradisional, seperti tari, wayang dan kesenian lainnya. Acara ini juga diisi dengan kegiatan bersih-bersih dan pengecatan tajug, pelatihan matematika dan Bahasa Inggris, serta pengobatan gratis.
“Banyak kegiatan lainnya diluar kesenian, yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga dibawah naungan PCNU kabupaten Cirebon dalam acara ini,” ujar Agung.
Keistimewaan dari pementasan yang dilakukan dalam kegiatan Njujug Tajug ini, semua temanya berkaitan dengan toleransi. Naskah yang akan ditampilkan sudah dipilih dan dipelajari dengan baik untuk kemudian dipentaskan.
Karena menurut Agung, sejak zaman dahulu, kesenian itu mengajarkan kebersamaan dan toleransi, tanpa membedakan ras, suku dan golongan.
“Sehingga pementasannya juga, memiliki makna yang lebih dalam,” kata Agung.
Ketua Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Susukan, Maryudi menuturkan, pihaknya sangat menyambut baik kegiatan yang diinisiasi oleh Lesbumi PCNU Kab Cirebon ini.
Menurut Muryadi, selain adanya pementasan kesenian, sejumlah perlombaan juga digelar dan diikuti oleh ratusan peserta.
“Lomba mewarnai diikuti oleh sekitar 300 peserta, dan lomba fashion show anak sebanyak 53 peserta,” kata Maryudi.
Selain itu, ada pula lomba musik obrog, yang memang sedang digandrungi oleh masyarakat sekitar. Namun, obrog yang ditampilkan nanti, akan lebih beragam, karena ditambahi dengan musik modern.
Muryadi menambahkan, respon dan animo masyarakat dalam kegiatan ini cukup besar. Terbukti, dengan hadirnya ratusan bahkan ribuan warga dilokasi acara.
Uti, salah satu warga Desa Bojong Kulon, juga menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan Njujug Tajug ini dirasakan oleh semua kalangan.
Selain ada pementasan kesenian yang bisa dinikmati oleh masyarakat secara umum, ada juga perlombaan yang bisa diikuti oleh anak-anak.
“Tadi ada lomba mewarnai dan fashion show juga,” kata Uti.
Ia berharap, kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan, karena memberikan manfaat yang positif untuk masyarakat. (FS-5)
