SUMBER, fajarsatu.- Dalam rangka mengantisipasi banjir yang sering terjadi di wilayah Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Muspika setempat mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi bencana tahunan tersebut.
Hal ini disampaikan Camat Gunung Jati, Kusdiono, saat ditemui fajarsatu.com, Kamis (2/1/2020).
“Sebelumnya kami dan Muspika sudah melakukan kerjasama dengan BPBD, Pemda dan BBWS dan pihak lainnya untuk merapihkan daerah aliran sungai khususnya di Sungai Condong,” ujar Kusdiono.
Sungai Condong, menurut Kusdiono, merupakan sungai penampung dari semua wilayah baik dari Palimanan, Plered dan dearah lainnya.
“Kalau bicara program, kami sudah seringkali mengajukan untuk dilakukan normalisasi sungai Condong, namun sampai saat ini, normalisasi sendiri tidak tahu kapan bisa dilaksanakan, karena bukan kewenangan kami tapi kewenangan BBWS,” katanya.
Sejak 2011, dikatakan Kusdiono, pihaknya sudah seringkali mengajukan masalah banjir ini, namun sampai saat ini belum juga terealisasi.
Disinggung upaya pembuatan sodetan di Sungai Condong, Kusdiono mengatakan, salah satu upaya untuk mengantisipasi luapan air di Sungai Condong adalah pembuatan sodetan, dan pihaknya sekarang ini sudah melakukan sodetan ini di Desa Grogol.
Namun, tambahnya, sodetan ini belum tersambung dengan Sungai Condong lantaran hulu dari sodetan ini masuk kedalam wilayah Kecamatan Tengahtani.
“Untuk hulunya terkendala dengan kewenangan wilayah, karena di hulu sodetan ini adanya di Kecamatan Tengahtani,” katanya.
Penataan saluran air di tingkat desa, menurut Kusdiono, sudah dilakukan dengan baik oleh para kuwu, namun volume air ketika melebihi ini yang menjadi permasalahan.
“Banjir yang terjadi di Gunung Jati ini semuanya adalah air kiriman dari daerah lain seperti Dukupuntang, Majalengka dan Kuningan, jadi bukan dari Guning Jati,” tandasnya. (FS-5)