SUMBER, fajarsatu.- Nelayan yang biasa hilir mudik membawa kapalnya untuk mencari ikan di Laut Jawa mengaku kesulitan saat membawa kapalnya saat dari laut mau memasuki Sungai Winong, karena kondisi muara Sungai Winong, mengalami pendangkalan yang cukup parah.
Hal ini disampaikan Kuwu Karangreja, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Taufik Maid Asikin disela-sela penanaman pohon mangrove di desanya, Jumat (10/1/2020).
“Kondisi Sungai Winong ini sebenarnya sudah cukup parah pendangkalannya dan kami sudah berupa melakukan ajuan kepada pihak terkait namun sampai saat ini belum juga direalisasikan,” ujar Taufik.
Dikatakannya, pada saat air pasang, pendangkalan mamang tidak terlihat jelas, namun pendangkalan ini akan terlihat jelas saat kondisi air sedang surut.
“Selain pendangkalan, kondisi tanggul di beberapa titik juga mengalami kerusalan, kalau ari pasang, dan kiriman air dari hulu tinggi, mala air akan masuk ke areal persawahan,” katanya.
Lebih lanjut Taufik, sawah yang sering terendam air asin ada sekitar 25 hektare dan ini sangat merugikan petani, terlebih kondisi padi sedang mengalami pertumbuhan.
“Kami hanya bisa memohon kepada pihak terkait agar sungai kami ini bisa segera dibenahi, agar masyarakat bisa melaksanakan aktifitasnya dengan tenang,” ujarnya. (FS-5)