SUMBER, fajarsatu.- Ambruknya bangunan yang dikerjakan asal-asalan oleh kontraktor di Kabupaten Cirebon, kembali terjadi. Kali ini gapura perbatasan Kecamatan Arjawinangun dan Gegesik ambruk. Padahal anggaran pembangunan gapura tersebut mencapai Rp 450 juta.
Gapura perbatasan yang dibangun satu tahun lalu dengan anggaran Rp 450 juta, pada Rabu (12/2/2020) sekitar pukul 18.00 WIB kini ambruk usai diguyur hujan.
Sejumlah warga menyayangkan hal itu kembali terjadi di Kabupaten Cirebon, Amin salah satu warga sekaligus pedagang yang tidak jauh dari berdirinya gapura perbatasan tersebut merasa heran karena tiba-tiba gapura perbatasan ambruk, beruntung saat itu jalanan sedang sepi sehingga tidak ada korban jiwa.
“Saat itu hujan terus mengguyur tiba-tiba saya mendengar gemuruh, ternyata salah satu gapura perbatasan Kecamatan Gegesik dan Arjawinangun ambruk, beruntung tidak ada korban karena jalanan sepi, padahal ambruknya gapura ke jalan raya,” terangnya kepada media, Senin (17/2/2020).
Bangunan gapura yang terbuat dari bata merah dengan ketinggian 5 meter lebar 2 meter dibangun dua samping kiri dan kanan, akibat hujan yang terus mengguyur saat itu membuat bangunan gapura ambruk.
Terpisah Camat Gegesik, Udin Syafrudin saat dimintai tanggapannya terkait ambruknya gapura perbatasan tersebut, sangat menyayangkan hal itu terjadi. Padahal, lanjutnya, banguan gapura perbatasan tersebut belum lama dibangun serta memakan anggaran yang tidak sedikit mencapai Rp 450 juta.
“Itu harusnya tidak terjadi kalau kontraktor melakukan pembangunannya sesuai dengan spek yang ada, sehingga kontraktornya harus dipertanyakan, masa hanya karena hujan bisa ambruk, beruntung tidak ada korban jiwa karena saat itu sore menjelang magrib,” katanya.
Ia berharap kepeda dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan kembali, karena itu gapura perbatasan masuk Kecamatan Gegesik sebagai kampung seni di Kabupaten Cirebon. (FS-4)