Kamis, 21 Agustus 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Cegah Covid-19, Fitrah Malik Sarankan Lockdown Jalur Masuk Kota Cirebon

Admin
25/03/2020 22:03
in Cirebon
0
Dewan Dorong Pemkot Cirebon Ubah Skema SKTM Jadi KIS PBI Dibiayai APBD
Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

KEJAKSAN, fajarsatu- Penanganan medis dalam menanggulangi wabah Covid-19 di Kota Cirebon terancam shutdown. Pasalnya, persediaan alat pelindung diri (APD) tenaga medis semakin menipis.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edi Sugiarto, stok APD yang tersedia hanya mencukupi untuk kebutuhan selama dua pekan kedepan.

Edi memastikan, persediaan APD di seluruh rumah sakit semakin sedikit. “Kalau dua minggu lagi enggak ada tambahan, dipastikan penanganannya shutdown,” kata Edi Sugiarto di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Selasa (24/3/2020).

Ia mengatakan, berkurangnya stok APD dipicu bertambahnya jumlah PDP dan ODP di RSD Gunung Jati Kota Cirebon, mengingat RSD Gunung Jati telah ditetapkan sebagai salah satu rumah sakit rujukan utama Covid-19 di Wilayah III Cirebon.

“Kami meminta ke Pemprov Jabar dan seminggu lalu menjemput ke sana ternyata hanya dapat lima buah,” ujar Edi Sugiarto.

Bacajuga

Langka Air Bersih, Warga Perumahan Jala Graha Kesenden Ngadu ke Komisi III

DPD PAN Kota Cirebon Dukung Zulhas Kembali Pimpin DPP PAN Periode 2025-2030

Hadiri Musrenbang Provinsi Jabar, Pj Wali Kota Susun RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025

Menanggapi hal tersebut, Fitrah Malik, anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kepada Wali Kota Cirebon yang turun langsung menangani wabah ini dengan sangat cepat tanggap melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan pembatasan aktifitas sosial (social distance) dan penyemprotan disinfektan di setiap titik kota.

”Namun menurut saya, socsial distance itu berimbas pula dengan pembatasan aktifitas ekonomi masyarakat dan itu kurang efektif, karena data menunjukan lebih banyak masyarakat yang berpenghasilan buruh harian lepas dibanding yang berpenghasilan tetap atau mempunyai gaji bulanan,” kata Sekretaris Fraksi Gerindra ini, Rabu (25/3/2020).

Fakta di lapangan, tambahnya, semenjak imbauan itu disosialisasikan namun sampai saat ini aktifitas di kota masih tetap berjalan normal seperti biasa. “Ini bukan karena warga yang tidak patuh atas imbauan itu, namun lebih kepada tuntutan kebutuhan hidup,” ungkapnya.

Kecuali, kata dia,  pemerintah daerah mampu mengalokasikan bantuan tak terduga kepada masyarakat untuk mencukupi kebutuhan pokoknya setiap hari sesuai Permendagri No. 20 tahun 2020 Pasal 2 ayat 1 dan 2 serta Pasal 4 ayat 2 dan 3.

Disebutkan dia, Pasal 2 ayat 1 dan 2 itu berbunyi (1) Pemerintah Daerah perlu melakukan langkah antisipasi dan penanganan dampak penularan Covid-19 dan ayat (2) Pemerintah Daerah perlu memprioritaskan penggunaan APBD untuk antisipasi dan penanganan dampak penularan Covid-19.

Sedangkan Pasal 4 ayat 2 dan 3 menyangkut pengeluaran dilakukan dengan pembebanan langsung pada belanja tidak terduga menggunakan dana dari hasil penjadwalan ulang capaian program dan memanfaatkan uang kas yang tersedia.

“Pemerintah daerah perlu melakukan langkah antisipasi dan penanganan dampak penularan Covid-19. Selain itu, pemerintah daerah perlu memprioritaskan penggunaan APBD untuk antisipasi dan penanganan dampak penularan Covid-19,” tandas Fitrah.

Ia juga menilai penyemprotan disinfektan dirasa kurang efektif jika semua titik jalur masuk kota belum ditutup. Artinya, sambungnya, kota yang sudah disemprot dengan disinfektan berpotensi terpapar  virus kembali jika titik jalur pintu kota masih terbuka dari mobilitas masyarakat pendatang yang tidak teridentifikasi membawa virus.

“Kita tahu mobilitas masyarakat di Kota Cirebon sangat tinggi karena kota ini adalah pusat niaga dan transit di Wilayah III Cirebon,” katanya.

Dijelaskan Fitrah, dari angka jumlah penduduk kurang lebih 350 ribu jiwa namun jika di siang hari bisa mencapai kurang lebih 800 ribu jiwa, artinya lonjakan penduduk yang datang di Kota Cirebon lebih tinggi dibanding penduduk asli Kota Cirebon.

“Ini sangat rentan sekali akan penyebaran virus Covid-19 bahkan bisa saja kota Cirebon bisa menjadi sentral epidemi,” ujar anggota dewan dari Dapil 1 Kejaksan-Lemahwungkuk ini.

Tambahnya, melihat persentase tingkat kematian pasien corona secara nasional kurang lebih mencapai 9 persen, tentunya harus ada langkah ekstrem yang dilakukan pemerintah daerah karena tingkat penyebaran yang tinggi akan memberatkan rumah sakit jika tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung pasien Covid-19.

“Sehingga krusial sekali bagi kita untuk menjaga laju penyebaran tetap ada di dalam kontrol kita. Jika ingin menekan penyebaran Covid-19, saya lebih sepakat untuk lockdown seluruh jalur masuk Kota Cirebon. Tutup dahulu sebelum penanggulangan dilakukan,” tandas Fitrah. (irgun)

Tags: Covid-19Fitrah MalikKota CirebonLockdown

Related Post

Cirebon

Kelompok KKN 59 Syekh Nurjati Cirebon Adakan Bersih-bersih Lingkungan dan Tanam 200 Pohon

Admin
20/08/2025 14:56
Puncak Kedatangan Pemudik Terjadi Hari Ini, 10.798 Penumpang Tiba di Cirebon
Cirebon

Demi Keamanan dan Keselamatan, KAI Daop 3 Tertibkan Bangunan Liar di Sekitar Perlintasan Sebidang

Admin
20/08/2025 10:03
KAI Buka Pemesanan Tiket Lebaran, Catat Jadwalnya Agar Tidak Kehabisan
Cirebon

Wujudkan Jiwa Patriotisme melalui Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang

Admin
18/08/2025 15:49
Berkunjung ke Kantor BBWS Cimancis, DPRD dan Walikota Bawa Misi Atasi Banjir
Cirebon

Komisi III DPRD Dorong Pemda Cari Solusi atas Penonaktifan Belasan Ribu PBI JKN

Admin
17/08/2025 21:26
Masa Jabatan Pj Bupati Kabupaten Majalengka Diperpanjang
Cirebon

Rapat Paripurna, DPRD Kota Cirebon Setujui Raperda RPJMD 2025–2029

Admin
17/08/2025 21:16
Cirebon

DPRD Kota Cirebon Serap Pesan Pidato Presiden: Prioritaskan Kepentingan Rakyat

Admin
17/08/2025 21:05
Mudik Murah Dengan Kereta Api Cakrabuana dan Gunung Jati
Cirebon

Libur Panjang Hari Kemerdekaan RI, KAI Daop 3 Cirebon Sediakan Tiket Tambahan KA Gunungjati dan Cakrabuana

Admin
15/08/2025 12:37
Tiket KA Gunung Jati dan Cakrabuana Untuk Arus Balik Lebaran Masih Tersedia
Cirebon

KAI Daop 3 Cirebon Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki

Admin
14/08/2025 09:41

Populer

  • Mbah Kuwu Sangkan Ternyata Miliki Lima Nama

    Mbah Kuwu Sangkan Ternyata Miliki Lima Nama

    1 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Asal Usul Buyut Gruda yang Rutin Diarak Saat Perhelatan Muludan Gegesik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Gelar Upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-80

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LikE IT – Mengajak Peserta Ptamuka untuk Mandiri Secara Finansial – Menuju Indonesia Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penguatan Goveransi Perkuat Ekonomi Nadional OJK Gelar Risk and Governance Summit (RGS) 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website