KUNINGAN, fajarsatu- Kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Kuningan semakin hari kian bertambah. Hal ini, dapat dilihat dari data yang dikeluarkan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kuningan yang setiap hari mengupdate perkembangannya.
Dari update Jumat (24/4/2020) hingga pukul 09.00 WIB, jumlah total kasus Covid-19 Kabupaten Kuningan mencapai 1.622 orang dengan rincian total Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 169, total Orang Dalam Pemantauan ODP (ODP) sebanyak 1.371 dan total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 82 orang. Sementara, pasien rapid positif 9 (meninggal 1) dan positif aktif hasil swab 6 orang (meninggal 1).
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus yang terjadi hari kemarin, Kamis (23/4/2020) jelas adanya peningkatan kasus baik itu dari jumlah ODP, PDP dan jumlah pasien rapid test positif.
Dari data yang diperoleh kemarin Kamis (23/4/2020), jumlah total kasus Covid-19 secara keseluruhan mencapai 1.605 dengan rincian OTG mencapai 169, ODP 1358, PDP 78, Rapid Positif 7 (meninggal 1 orang) dan Positif Aktif 6 (meninggal 1 orang).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, dr Susi Lusiyanti membenarkan adanya peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Kuningan.
“Iya betul, hari ini kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan kembali meningkat. Jika, kemarin total ODP 1.358 sekarang 1.371,” jelas Susi, Jumat (24/4/2020).
Ia merinci, PDP kemarin (Kamis, 23/4/2020) sebanyak 78 orang sekarang (Jumat, 24/4/2020) naik menjadi 82 orang.
Sementara, lanjut dia, untuk pasien rapid positif juga bertambah lagi dua orang sehingga yang tadinya kemarin berjumlah tujuh orang (meninggal 1), sekarang menjadi sembilan (meninggal 1).
“Jadi, ada penambahan dua orang. sedangkan untuk pasien positif aktif hasil swab masih enam orang (meninggal 1),” ungkap Susi.
Susi mengatakan, banyaknya pasien positif rapid test rata-rata mereka adalah pemudik dari zona merah seperti Jakarta.
Jika, pada awal kasus rapid positif ini muncul setelah 1-2 minggu mereka pulang dari Jakarta, namun sekarang 2-3 hari mereka sudah langsung merasakan sakit.
“Kalau bisa jangan mudik dulu. Karena, semakin banyak pemudik yang berdatangan maka semakin banyak pekerjaan kita. Semakin juga berat tugas rekan-rekan di kesehatan,” ujarnya.
Kalaupun mereka sudah ada yang terlanjur mudik, tambah Susi, pihaknya ingin mereka bergerak untuk dapat mencegah penularan Covid-19 ini dengan cara isolasi mandiri selama 14 hari.
“Jangan berkerumun, jangan berpergian dulu dan wajib pakai masker untuk semuanya,” tandasnya.
Susi berharap kepada semua pasien Covid-19 agar selalu berkata jujur, karena setiap minggunya selalu ada pasien yang positif.
“Bantu kami dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan mengikuti anjuran pemerintah,” pungkasnya. (Abel)