WERU, fajarsatu- Libur sekolah yang diterapkan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19, berdampak pada pedagang kecil, termasuk pedagang kantin sekolah di SMPN 2 Weru, Kabupaten Cirebon.
Sudah hampir tiga pekan ini, para pemilik kantin sekolah ini terpaksa harus menanggalkan dagangannya yang setiap hari biasanya diserbu anak-anak sekolah. Mereka terpaksa mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup karena di sekolah pun sudah sepi dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Kondisi tersebut ternyata mendapat perhatian dari pihak SMPN 2 Weru. Sedikitnya delapan pemilik kantin mendapat bantuan dari pihak sekolah, karena dampak libur panjang ini. Penyerahan bantuan sendiri diserahkan langsung oleh Kepala SMPN 2 Weru, Yulistin yang berlangsung salah satu ruangan SMPN 2 Weru.
“Alhamdulilah, pemberian bantuan ini semata-mata untuk meringankan beban pemilik kantin, yang sudah hampir tiga pekan ini tidak berjualan lantaran tidak ada aktifitas seperti biasa,” ujar Yulistin saat ditemui fajarsatu.com, Jumat (3/4/2020).
Dikatakan Yulistin, adanya sistem belajar di rumah yang dilakukan pemerintah ini adalah salah satu upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sekolah. Untuk itu pihaknya juga turut merasakan beban yang dirasakan oleh para pemilik kantin tersebut.
“Semoga saja wabah ini segera berakhir dan semua kembali berjalan normal. Kami yakin kita bisa melawati ini semua dengan baik,” katanya.
Yulistin juga berpesan kepada seluruh anak didik SMPN 2 Weru, untuk tetap mematuhi aturan dari gurunya masing-masing, jangan sampai moment belajar dirumah ini justru dimanfaatkan untuk hal yang tidak berguna. (dkn)