GEGESIK, fajarsatu- Antisipasi yang dilakukan warga Desa Gegesik Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, dalam mencegah penyebaran virus Covid 19 patut diacungi jempol. Setidaknya hal ini terjadi pada Asep (25) yang baru pulang dari Cikarang.
Ia bukannya pulang ke rumah tetapi ia langsung menghadap ke pemerintahan desa untuk dilakukan prosedur SOP Covid 19. Asep rela tanpa pulang ke rumah terlebih dulu menghadap pemerintah desa sambil membawa bawaannya.
“Saya langsung ditelepon keluarga saat pulang jangan dulu ke rumah tetapi langsung ke balai desa terlebih dulu untuk dilakukan standar oprasional prosedur (SOP) Covid-19,” katanya saat berada di lokasi, Jumat (10/4/2020).
Dikatakan Asep, dirinya rela tidak pulang ke rumah dulu tetapi menghadap pemerintahan desa untuk dilakukan SOP Covid 19 untuk dilakukan penyemprotan cairan disinfektan bersama barang bawaannya serta kendaraan sepeda motornya dan pengecekan suhu badan yang semua peralatannya sudah dipersiapkan pemerintah desa.
“Tadi diarahkan pak kuwu, saya untuk diam di rumah dulu selama 14 hari jangan pergi kemana-mana, kalau ada gejala untuk segera melaporkan via telp. Saya senang dengan dilakukan penanganan seperti itu karena virus covid 19 memang sangat membahayakan, kalau bukan kita yang langsung memtuskan mata rantai virus itu lalu siapa lagi,” ungkapnya.
Sementara Kuwu Desa Gegesik Kulon, Gatot Sutrisno mengatakan, semua prosedur SOP Covid-19 di wilayahnya sudah dijalankan, apalagi untuk para perantau yang saat ini dipastikan akan terus bertambah mendekati bulan puasa dan lebaran.
“Untuk warga yang baru pulang dari rantau kita sudah menghimbau kepada keluarganya, saat pulang jangan ke rumah dulu, tetapi kebalai desa terlebih dulu untuk dilakukan pengukuran suhu badan, serta penyemprotan cairan disinfektan,” kata Gatot.
Dikatakannya, saat ini di wilayahnya sudah tercatat 125 orang perantau yang sudah pulang, dan sudah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan maupun pengecekan suhu badan dan untuk tidak keluar rumah selama 14 hari.
“Alhamdulillah antusias warga kami dalam melawan virus Covid-19 sangat kompak, terlihat saat keluarganya pulang dari rantau mereka mengarahkan untuk ke pemerintahan desa dulu bukan ke rumah, bahkan tidak sedikit ada warga yang mengunci pintu rapat-rapat saat ada keluarganya pulang dari rantau tetapi belum kebalai desa untuk dilakukan SOP Covid-19,” ungkap Gatot.
Lebih lanjut dikatakan Gatot, pemdes sudah memiliki peralatan baik cairan Disinfektan, alat penyemprotan, alat pengkur suhu infra red sebanyak dua buah, serta cairan Handsanitezer, dan pencucian tangan dengan sabun cair, semua sudah disiapkan di balai desa. (dan)