KEDAWUNG, fajarsatu – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Denny Subiana menyatakan, penutupan akses utama jalur perlintasan dari Kabupaten menuju Kota Cirebon yakni Jalan Tuparev bukan hanya sekedar penutupan belaka, karena keinginan Pemkab Cirebon membangun kesadaran masyarakat untuk mengurangi aktivitas masyarakat di luar.
“PSBB bukan berarti melarang secara keseluruhan, tapi hanya membatasi aktivitas,” kata Denny di lokasi penutupan, Kamis (7/5/2020).
Alasan dipilihnya penutupan pada pukul 16.00-06.00 WIB ini, dikatakan Denny, untuk mengurangi kerumunan masyarakat. Kemudian dipilihnya Jalan Tuparev karena sebagai jalur utama dengan kepadatan yang sangat luar biasa.
“Penutupan jalan tuparev sebagai percobaan dalam usaha membatasi gerak masyarakat, karena kita ingin membatasi pergerakan masyarakat saat waktu ngabuburit,” kata dia.
Banyaknya jalur tikus disepanjang ruas jalan tuparev yang belum dilakukan penutupan, lanjut dia, jika jalur tikus tersebut akan segera di tutup oleh Dishub Kabupaten Cirebon.
“Yang jelas segera kita lakukan penutupan jalan tikus disepanjang jalan tuparev,” paparnya.
Ketika disinggung soal apakah adanya bentuk kerugian bagi pelaku usaha di sepanjang jalan tuparev mengingat disepanjang jalur tersebut dikenal sebagai lokasi perekonomian di Kabupaten Cirebon.
Dirinya yakin pengusaha disepanjang jalur tuparev menerima dengan pemberlakuan penyekatan jalan akses utama yang mengarah ke Kota Cirebon.
“Kita sudah sosialisasikan soal penerapan PSBB, saya yakin pelaku usaha disepanjang jalan ini legowo dengan usaha Pemkab guna memutus mata rantai Covid-19,” kata dia. (dave)