CIWARINGIN, fajarsatu – Lapas Narkotika Cirebon meresmikan rumah singgah untuk pengunjung bezuk dari luar daerah. Persemiannya sendiri dilakukan Kakanwil Jawa Barat, Liberti Sitinjak, kemarin
Alasan dibangunya rumah singga untuk yang bezuk dari luar daerah karena banyaknya narapidana di Lapas Narkotika Cirebon yang berasal dari berbagai daerah. Sebelum mendapat mendapay izin masuk, para pembezuk harus menunggu lama, bahkan tidak sedikit mereka tidur di dalam mobil di luar area Lapas Narkotika.
Hal itu membuat keprihatinan Lapas Narkitika Cirebon sehingga lapar yang berlokasi di Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon itu membangun rumah singgah untuk pengunjung besuk dari luar daerah.
Keluarga napi yang hendak berkunjung membesuk, sekarang bisa beristirahat dulu di rumah singgah tersebut. Perjalanan yang jauh membuat siapapun, butuh tempat yang nyaman untuk rebahan maupun sekedar tiduran dan mandi.
Kakanwil Jawa Barat, Liberti Sitinjak mengatakan, rumah singgah di Lapas Narkotika Cirebon ini merupakan percontohan lapas lainnya, karena baru pertama kalinya ada di Jawa Barat. Pihaknya memastikan tidak semua Lapas harus punya rumah singgah.
“Di sini memang percontohan. Warga binaan di Lapas Narkotika Cirebon ini berasal dari luar provinsi, juga ada yang dari luar pulau. Maka wajar kalau saat ini punya rumah singgah,” ujarnya, saat kunjungannya untuk meresmikan rumah singgah di lapas narkotika.
Liberti menambahkan, rumah singgah tersebut merupakan bagian dari pelayanan pihak Lapas. Sekaligus untuk menjalankan persfektif Hak Asasi Manusia (HAM).
“Juga dalam rangka mengakrabkan silaturahmi dan komunikasi antar keluarga warga binaan dengan petugas lapas. Masukan dan saran bisa langsung diterima oleh petugas,” ungkapnya.
Liberti menjelaskan, pihaknya melihat bahwa rata-rata pengunjung bezuk, sebagian datang pada dini hari, sedanhakn jam besuk baru akan diberlakukan pada jam kerja.
“Saya menerima laporan pengunjung bezuk itu ada yang datang pukul 02.00 WIB dini hari. Mereka, ada yang istirahat di dalam mobil, kasian kan? Nah. Sekarang mereka (pengunjung) bisa istirahat di rumah singgah ini dengan nyaman,” tandasnya.
Sementara itu, Kalapas Narkotika Kelas II A Cirebon, Jalu Yuswa Panjang mengatakan, di sekitaran Lapas Narkotika Cirebon memang tidak ditemukan hotel atau pun penginapan, sehingga, pengunjung besuk, ada yang sampai beristirahat di masjid atau mushola pemukiman warga.
“Atas alasan itu, kami mengajukan untuk membuat rumah singgah. Fungsinya untuk istirahat bagi keluarga warga binaan yang datang dari luar daerah untuk membesuk, sehingga mereka bisa istirahat tiduran mandi dengan nyaman,” ujarnya. (dan)