PANGENAN, fajarsatu – Hj. Wati, isteri anggota DPRD Kabupaten Cirebon Fraksi PKB, H. Tanung Hidayat mengunjungi Nenek Simut di Blok Manis, Desa Japura Lor, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Minggu (21/6/2020).
Lansia berusia 62 tahun ini dalam dua pekan terakhir ini viral di media sosial (medsos) karena nenek ini tinggal puluhan tahun di gubuk reyot tanpa ada perhatian dari pemerintah desa setempat.
Kondisi tersebut membuat Forum Kerukunan Komunitas Cirebon (Forkoci) Koordinator Kecamatan (Korcam) Astanajapura-Pangenan (Japan) tergerak untuk ikut membantu memperbaiki rumah tinggal dengan melakukan penggalangan dana swadaya masyarakat setempat.
Rombongan isteri anggota dewan dari Dapil 5 ini tiba di lokasi sekitar pukul 10.20 WIB. Mereka disambut pengurus Forkoci Japan Kang Dedi, Khumed dan Amir serta Komunitas Facebooke Wong Gebang Raya (FWGR) yang dipimpin Mamah Tika.
Hj. Wati dan rombbongan kemudian dianter langsung ke rumah Nenek Simut yang saat ini tengah dalam proses pembangunan.
Dalam kesepatan itu, Kang Dedi menguncapkan selamat datang, sekaligus mengucapkan terima kasih atas kehadiran H. Wati untuk melakukan kunjungan dan meninjau proses pembangunan Nenek Simut.
Dikatakanya, Forkoci Korcam Japan melakukan peduli sosial terhadap Nenek Simut yang telah tinggal puluhan tahun di sebuah gubug tak layak huni denga cara penggalangan dana dari masyarakat setempat.
“Alhamdulillah respon masyarakat sangat antusius sehingga dari penggalan dana tersebut Forkoci dan pemuda sekitar lokasi langsung membangun rumah tinggal Mak Simut dan sekarang sudak tahap pemasangan genteng,” kata Dedi.
Lanjutnya, mulai Sabtu (13/6/2020) lalu Forkoci Japan bersama beberapa warga pemuda setempat melakukan penggalangan dana swadaya di Blok Manis, Desa Japura Lor, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.
Dedi berharap ada bantuan dari pemdes setempat maupun pihak yayasan guna mempercepat proses mewujudkan bangunan rumah untuk Nenek Simut.
Pergerakan Forkoci Japan dan pemuda setempat mendapat apresiasi dari Hj. Wati. Dikatakannya, kepedulian sosial ini menjadi contoh untuk juga dilakukan di daerah lain.
“Saya sangat mengapresiasi dan memuji kepedulian Forkoci Japan dan pemuda setempat untuk melakukan aksi sosial membantu membangun rumah lansia yang telah lama tinggal di rumah ini,” kata Wati.
Dikatakannya, yang sangat membanggakan justru sebenarnya ini salah satu tugas pemerintah dalam hal ini pemerintah desa setempat tetapi tugas ini malah diambil alih oleh Forkoci dan pemuda setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Hj. Wati memberikan bantuan berupa paket sembako. Dirinya berjanji akan kembali datang menemui Nenek Simut dan melakukan sumbangan yang dibutuhkan Nenek Simut. Forkoci maupun warga setempat sangat berharap ada bantuan dari pemdes setempat maupun pihak yayasan guna mempercepat proses mewujudkan bangunan rumah untuk Nenek Simut. (irgun)