SUMBER, fajarsatu – Menjawab tudingan Ketua Fraksi PDIP, Mustofa yang menganggap jika kericuhan unjuk rasa ratusan kuwu (kepala desa) se-Kabupaten Cirebon di gedung dewan bersumber dari sikap ketua dewan, membuat Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Moh. Luthfi buka suara.
“Saya tidak ingin melibatkan kepada persoalan partai politik karena ini murni persoalan DPRD,” tegas dia saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/6/2020).
Oleh karena itu, Luthfi tidak akan menanggapi secara politik terutama antar partai politik di dalam internal DPRD. “Saya tidak akan menanggapi secara politik,” ungkapnya.
Dikatakannya, dalam usaha menyelesaikan perkara antara kuwu se-Kabupaten Cirebon dengan oknum anggota dewan yang dituding sudah menyinggung profesionalitas kepala desa, dengan cara terus melakukan mediasi dengan kepala desa agar segera bisa diselesaikan dengan cara yang terbaik dengan kompromi yang baik pula.
“Kita akan selesaikan masalah ini dengan cara mediasi, saya yakin dengan cara kompromi dengan memerhatikan wi- win solution akan mendapatkan hal yang baik,” ungkapnya.
Menjawab atas tudingan ketua Fraksi PDIP, dirinya menegaskan, sejak awal sudah berusaha untuk meredam tidak adanya aksi kepada kepala desa se-Kabupaten Cirebon dengan cara mengundang perwakilan kepala desa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC).
Namun, hal itu diluar dugaan ternyata ratusan kepala desa datang ke gedung dewan hingga membludaknya masa di ruang paripurna.
“Saya sudah meredam kepala desa sejak awal dengan mengundang perwakilan aja dari FKKC, tapi di luar dugaan kepala desa pada datang ke gedung dewan,” papar dia. (dave)