GEGESIK, fajarsatu – Adanya masyarakat Desa Jagapura Kidulm Kecamatan Gegesik yang terindikasi balita gizi buruk, yang sudah beredar di media tidaklah benar.
“Perlu kami sampaikan, setelah melakukan komunikasi dengan pihak Puskesmas dan keluarga yang bersangkutan ternyata itu bukan kasus Gizi buruk melainkan stanting,” tegas Kuwu Desa Jagapura Kidul, Jamhuri kepada fajarsatu.com, Kamis (25/6/2020).
Artinya, lanjut dia, adanya kasus stunting penanganannya harus dilakukan pemerintah desa dan Puskesmas, sehingga pihaknya tidak akan tinggal diam.
“Kami punya stekholder dalam satu wadah Posyandu dan Puskesmas yang tidak lepas dalam penangannya. Kami akan terus lakukan penanganannya karena itu bukan karena gizi buruk melainkan stunting,” tandasnya.
Dikatakannya, penanganannya harus dilakukan secara maksimal, kalau kurang maksimal akan kembali fatal lagi.
“Perlu disampaikan ke media massa, kalau putri Sahudin dan Bela Sinta, sekali lagi itu bukan karena gizi buruk,” ucap Jamhuri.
Lanjutnya, penanganan sudah mulai berjalan meski kemarin sempat terhenti karena adanya Covid-19, kini sudah mulai lagi. Pemdes juga sudah menyiapkan dari anggran APBDes untuk penangangan stunting, yakni dengan memberikan bantuan kepada korban Rp 15 ribu perhari untuk kebutuhan membeli makanan yang bergizi.
“Mekanismnya nanti apakah akan diambil setiap bulannya atau setiap harinya nanti kita musywarahkan. Artinya pemdes akan memberikan bantuan itu, karena untuk Desa Jagapura Kidul memiliki lima kasus stunting yang perlu penanganan secara khusus,” ujarnya.
Sehingga, imbuh dia, nanti penanganannya ada dua sumber dari Puskesmas dan dari pemdes yang akan berjalan satu tahun anggaran, kalau perlu saat korban anak masih sepertiitu pihaknya bisa menambah anggaran tahun berkutnya.
Diberitakan sebelumnya, gizi buruk kembali terjadi di wilayah Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Kali ini menimpa Siti Indriyani umur 24 bulan dengan berat badan hanya 5 kg, putri pasangan Sahudin dan Bela Sinta, warga Blok 1 RT 008 RW 002 Desa Jagapura Kidul, Kecamatan Gegesik, kini hanya bisa tergolek di tempat tidur.
Siti Indriyani yang kini berumur 2 tahun dengan berat badan hanya 5 kg saja, kini hanya tergolek di tempat tidur dengan kondisi memprihatinkan. Orang tuanya yang hanya pekerja serabutan hanya bisa pasrah melihat kondisi anaknya.
Dari hasil keterangan tertulis Puskesmas Jagapura yang diterima fajarsatu.com, Siti Indriyani mengalami gizi buruk, dengan ciri fisik perut buncit, kulit keriput, rambut jagung. Tinggi badan hanya 63 cm, dengan kondisi sangat kurus dan memprihatinkan. (dan)