SUMBER, fajarsatu – Bupati Cirebon, H. Imron Rosyadi mengaku belum mengetahui soal aksi yang dilakukan ratusan kepala desa di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon hingga mengabaikan social distancing maupun phisycal disntacing.
“Terkait masalah kuwu dan dewan saya belum tahu betul,” ungkap Imron saat ditemui saat membuka kembali Pasar Sumber, Senin (8/6/2020).
Meskipun belum mengetahui secara pasti duduk perkara persoalan antara kepala desa dengan dewan, namun dirinya menekankan agar seluruh pihak tidak saling menyalahkan dalam pendataan penerima bantuan.
“Untuk kepala desa dengan adanya Covid-19 ini dan terkait bantuan untuk masyarakat jangan saling menyalahkan,” tegas dia.
Lanjut dia, jika jumlah penerima bantuan tidak sesuai dengan ekspetasi jumlah masyarakat miskin yang terdampak Covid-19 di masing-masing desa. Dirinya meminta kepada seluruh kepala desa untuk bisa bijaksana menjelaskan kepada masyarakat.
“Pemberi bantuan dalam hal ini pemerintah sudah memiliki aturan masing-masing, memang tidak sesuai ekspetasi semisalkan data pengajuan dari desa 300 tapi yang dapet bantuan hanya 50 orang jadi kita ambil hikmah saja,” ungkap dia.
Maka dari itu, lanjut dia, soal data harus diselesaikan dengan cara duduk bersama untuk membenahi masalah data jangan sampai ada data yang carut marut kembali.
“Kalo soal data yang salah, jadi harus diselesaikan secara bersama-sama,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada seluruh kepala desa se-Kabupaten Cirebon untuk tetap menahan diri dengan tidak melakukan hal aksi kembali terlebih lagi mengabaikan protokol kesehatan.
Lanjut dia, bagi seluruh kepala desa untuk tetap bersabar dan tidak termakan provokasi serta serahkan persoalan ini kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD terhadap salah satu anggota dewan yang telah mengeluarkan pernyataan yang salah. (dave)