WERU, fajarsatu – Kondisi Centra Batik Trusmi yang berada di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon sudah sangat memprihatinkan hingga terkesan tidak terurus.
Bahkan hampir di sebagian tempat lokasi pasar pusat batik di Kabupaten Cirebon terpantau sepi. Diperparah lagi dari bangunan tersebut ditumbuhi rumput yang menjulang tinggi.
Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan menilai wajar jika bangunan Centra Batik Trusmi yang lokasinya di samping Pasar Pasalaran itu terlantar.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon terkesan hanya rajin membangun tanpa konsep yang jelas dan tidak memperhatikan pemeliharaannya.
“Jangan cuma rajin bangunnya aja, tapi harus dibuatkan konsep yang jelas termasuk bagi keberlangsungan jalannya pasar,” jelasnya.
Menurut Yoga, asas manfaat pembangunan Centra Batik Trusmi tidak bisa dirasakan. Masyarakat sekitar juga tidak bisa menikmati fasilitas yang dibangun oleh Pemkab Cirebon. Padahal, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunannya cukup besar.
“Besarnya anggaran pemerintah yang digelontorkan begitu besar. Namun, azaz manfaatnya tidak ada sama sekali,” ujar Yoga.
Sebagai bentuk pengawasan, dirinya mengaku punya tanggungjawab untuk menghidupkan bangunan yang terlantar itu, agar menjadi icon Kabupaten Cirebon.
Terlebih, lokasi Centra Batik Trusmi sangat strategis, yakni berada di sisi jalan Pantura. Atau 200 meter lebih dari perempatan lampu merah weru.
“Tempatnya itu udah sangat strategis tapi kenapa pengelolaannya masih kurang jauh dari yang diharapkan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan diskusi lintas Komisi. Karena, hal itu menyangkut beberapa Dinas, seperti, Dinas Perhubungan, Disbudparpora, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
“Targetnya, maksimal tahun 2021 sudah clear and cleen. Dan Centra Batik Trusmi ini bisa menjadi icon Cirebon Katon,” tegas Yoga.
Saat ini, dia menilai respons Pemkab Cirebon menghidupkan Centra Batik Trusmi sangat lambat. Apa yang dilakukan Pemkab Cirebon hanya sebatas retorika. Sedangkan pelaksanaannya, kata Yoga, nol.
“Minimal Dinas teknis harus bertanggungjawab mencari formulasi yang bagus untuk menghidupkan Centra Batik Trusmi ini,” tandasnya.
Yoga menambahkan, Centra Batik Trusmi memang menjadi tanggungjawab semua pihak. Namun dalam hal ini, menjadi PR besar bagi Pemkab Cirebon khususnya Dinas terkait.
“Jangan sampai bangunan didiamkan begitu saja. Sehingga muncul kesan kumuh, apalagi tidak ada pemeliharaan,” ungkapnya. (dave)