JAMBLANG, fajarsatu – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Cirebon menggelar launching Program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI) yang berlangsung di Balai Desa Bakung Kidul, Kecamata Jamblang, Kabupaten. Cirebon, Sabtu (25/7/2020).
Acara launching tersebut dihadiri Manajer Program Pemberdayaan Wakaf ACT, Jajang Fadli, Kepala Cabang ACT Cirebon, Ade Rully Supriatna, Camat Jamblang, H. Abadi, Kepala Desa Bakung Kidul, Bambang Setiawan, aparat Desa Bakung Kidul, Kelompok Wanita Tani (KWT) dan undangan lainnya.
Sedikitnya 100 anggota KWT menerima bantuan modal dari ACT Cabang Cirebon berupa pupuk dan obat hama untuk meningkatkan kualitas hasil panen.
Dalam kesempatan itu, Kepala Cabang ACT Cirebon, Ade Rully Supriatna mengatakan, launching MPPI ini untuk membantu penyediaan modal dalam bentuk bantuan wakaf dan nantinya akan diselaraskan dengan program lainnya terkait untuk hasil penen para petani.
“Hasil MPPI ini akan kita beli berupa beras untuk menunjang program operasi pangan beras gratis dan operasi makan gratis, Program MPPI ini juga membantu petani agar tidak terjerat tengkulak dan riba rentenir,” kata Ade.
Sehingga, lanjutnya, hasil panen MPPI akan dibeli oleh ACT sehingga modal tersebut akan terus dikembangkan yang tadinya penerima bantuan wakaf modal 100 orang, kedepan bisa jadi 150 orang.
“Kita juga mencoba memberdayakan warga Bakung Kidul ini untuk program-program lainnya, seperti Program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) dan program lainnya,” ungkapnya.
Dipilihnya Desa Bakung Kidul, menurut Ade, karena di daerah ini memiliki total 200 hektare area pesawahan yang saat ini hanya memproduksi dua kali masa panen dalam satu tahun. Selain itu, para petani dikeluhkan kekurangan modal sehingga tidak sedikit para petani terjerat tengkulak dan rentenir.
Sementara, Manajer Program Pemberdayaan Wakaf ACT, Jajang Fadli mengatakan, di ACT banyak para ahli dari mulai peneliti, akademisi, praktisi dan pelaku ekonomi padi yang berhubungan dengan ketahanan pangan Indonesia, akan bergabung dalam payung MPPI yang akan dilaunching pada Senin (27/7/2020) mendatang.
“Sekarang kita launching MPPI di Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Saya minta dukungan kepada Pak Camat Jamblang dan pak Kades Bakung Kidul untuk bersama-sama bergerak untuk ketahanan pangan Indonesia,” tandasnya.
Kepala Desa Bakung Kidul, Bambang Setiawan menyambut baik kehadiran ACT untuk melaunching MPPI di desanya. Apalagi launching ini pun disertai bantuan wakaf modal kepada petani yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Bakung Kidul.
Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 terbukti bahwa ekonomi pedesaan itu menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
“Ketika pandemi Covid-19 desa telah membuktikan diri dan banyak warga kota yang kembali ke desanya. Seharusnya kedepan isu pangan ini menjadi isu utama untuk mejadi perhatian kita semua, termasuk pemerintah,” ujar Bambang.
Dirinya sangat bangga terhadap ACT dengan program wakaf modal yang sangat membantu para petani, khususnya KWT di Desa Bakung Kidul.
Apreasiasi yang sama juga datang dari Camat Jamblang, H. Abadi. Bahkan dirinya meminta agar pengurus KWT Desa Bakung Kidul yang menerima wakaf modal ini untuk terus mengembangkan menjadi dana bergulir sehingga yang memanfaatkan modal wakaf ini terus bertambah.
“Jangan karena wakaf yang tidak harus dikembalikan tetapi ini merupakan amanah yang harus dijalankan dan dikembangkan dengan baik,” seru Abadi. (irgun)