SUMBER, fajarsatu – Berhembus kabar munculnya nama Wahyu Tjiptaningsih sebagai Wakil Bupati Cirebon yang direkomendasikan oleh DPP PDI Perjuangan dan akan disandingkan dengan Cunadi, mantan supir pribadi Sunjaya, mendapatkan pertanyaan besar dari Projo Kabupaten Cirebon.
Projo Kabupaten Cirebon, melalui Ilham M salah satu pengurus Projo Kabupaten Cirebon mengatakan, posisi wakil bupati Cirebon adalah posisi yang sangat strategis untuk pembangunan Kabupaten Cirebon yang lebih baik.
Dirinya menilai, dengan munculnya dua nama tersebut, Ilham sangat ragu kedua nama tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik apabila terpilih kelak menjadi wakil bupati.
“Dari secara rekam jejak dua sosok ini belum memiliki pengalaman yang baik, apalagi Wahyu Tjiptaningsih sebagai manta istri dari eks Bupati Cirebon yang terkena kasus OTT KPK,” jelasnya, Rabu (1/7/2020).
Ilham menilai, sosok yang pertama yaitu Wahyu Tjiptaningsih adalah istri dari mantan Bupati Cirebon yang tersandung kasus OTT oleh KPK.
Selain itu, Wahyu Tjiptaningsih juga belum teruji secara pengalaman mampu menjalankan roda pemerintah dengan baik. Adapun terkait kasus yang menjerat suaminya, memang tidaklah etis ketika hal tersebut sebagai parameter Wahyu layak memegang jabatan tersebut atau tidak.
“Bangsa kita adalah bangsa timur yang tidak hanya mengenal hukum tertulis tetapi bangsa kita juga mengenal hukum tidak tertulis yaitu etika, norma dan nilai yang berlaku di masyarakat, apakah layak istri dari terpidana kasus korupsi sebagai wakil bupati serta secara pengalaman pun belum teruji,” papar dia.
Kemudian Cunadi, supir pribadi Wahyu Tjiptaningsih, yang akan dipasangkan untuk mendampingi sebagai calon wakil bupati Cirebon, dianggapnya sebagai lelucon politik karena dipastikan Cunadi tidak mampu menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Cirebon.
“Kabupaten Cirebon sekarang ini butuh sosok yang benar-benar mampu untuk menjalankan roda pemerintahan dengan baik,” ungkapnya.
Ilham menilai, ini pilihan yang sangat menyulitkan apabila memang kedua nama tersebut benar-benar diajukan ke DPRD Kabupaten Cirebon untuk dipilih sebagai calon wakil bupati Cirebon.
“Andaikata pilihan yang diajukan ini benar-benar kedua nama tersebut, lebih baik menunda dulu agenda untuk mengisi kekosongan wakil bupati Cirebon,” tandasnya.
Ditegaskannya, lebih baik Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Cirebon fokus untuk menyelesaikan permasalahan dan merencanakan pembangunan ke depan di Kabupaten Cirebon. Karena Itu jelas lebih substansi untuk pembangunan Kabupaten Cirebon yang lebih baik.
“Apabila DPRD Kabupaten Cirebon memilih salah satunya baik Wahyu Tjiptaningsih ataupun Cunadi sebagai wakil bupati Cirebon, kami Projo Kabupaten Cirebon mempertanyakan kredibiltas dan kapabilitas para anggota DPRD tersebut untuk membangun Kabupaten Cirebon yang lebih baik,” tanya dia. (dave)