SUMBER, fajarsatu – Pernyataan Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Abraham Muhamad beberapa waktu lalu terkait dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selalu menguap ke kantong-kantong pribadi oknum pejabat, membuat Bupati Cirebon, Imron Rosyadi buka suara.
Ia menanggapi pernyataan tersebut dan meminta kepada Abraham Muhamad untuk dapat menunjukan bukti secara otentik.
Menurut Imron, kalau saja Abraham menyerahkan bukti, maka bukan hal sulit bagi Imron untuk segera memberikan tindakan.
“Kalau memang Abraham memberikan data dan bukti yang valid, pasti akan saya tindak. Selama ini dia tidak memberikan data apa-apa ke saya,” kata Imron usai rapat paripurna di DPRD Kabupaten Cirebon, Kamis (23/7/2020) sore.
Menurut Imron, apa yang dikatakan Abraham bisa benar, bisa juga tidak. Sebetulnya, dirinya tidak mempermasalahkan pernyataan anak buahnya tersebut. Namun harusnya, sebelum berbicara ke media, ada baiknya berkoordinasi dengan dirinya selaku kepala daerah.
“Dia bicara begitu tidak masalah, mungkin tujuannya baik. Tapi harusnya bicara dulu dengan saya. Ketemu saya dan berikan datanya. Kalau bicara seperti itu, semua juga bisa,” ungkapnya.
Setelah dirinya melihat kabar di media atas pernyataan anak buahnya itu, Imron langsung merespon dengan cepat memanggil Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Iyus Rusmana.
Saat dimintai konfirmasi olehnya, Kepala Bappenda tidak mengakui atas tudingan Abraham tersebut. Ini menjadi bukti bahwa mengungkap sebuah masalah harus di lampiri data dan bukti yang valid.
“Saya tidak peduli dia mau ngomong apa. Buktinya, pak Iyus tidak pernah mengakui ada kebocoran PAD. Kalau saja Abraham punya data, saya memberikan sanksinya kan enak,” tukasnya.
Dikabarkan sebelumnya, jika Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Abraham Muhamad berkomentar keras menanggapi tidak seimbangnya antara objek PAD dengan yang dihasilkan. Hal itu membuat dirinya mencurigai bila sejumlah PAD menguap pada kantong-kantong pribadi oknum pejabat dilingkungan Pemkab Cirebon. (dave)