CIWARINGIN, fajarsatu – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Narkotika Kelas II A Cirebon terus memberikan berbagai ketrampilan dan pelatihan kepada warga binaannya. Hal itu terus dilakukan untuk bekal para narapidana saat keluar nanti.
Meski hidup didalam keterbatasan diruang tahanan tidak membuat sejumlah warga binaan penghuni Lapas Narkotika Kelas II A, Gintung Cirebon, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, patah semangat, mereka terus berkarya dengan membuat berbagai ketrampilan yang diberikan lapas narkotika, salah satunya dengan membuat kue, dan pangkas rambut.
Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika Kelas II A Cirebon, telah menerapkan berbagai program pengetahuan yang bisa bermanfaat dikala para narapidana keluar, berbagai ketrampilan dibuat dilapas narkotika itu, seperti membuat kue roti, pangkas rambut, membuat kerajinan tangan, membuat kursi dari rotan yang semuanya sudah bekerja sama dengan BLK Disnakertrans Kabupaten Cirebon.
Kerajinan tangan seperti membuat boneka, membuat orang-orangan, patung serta repelika rumah mini yang semuanya berbahan kayu bekas serta karung goni yang sudah tidak terpakai lagi, Sehingga menjadi seni nilai jual tinggi.
Begitu juga pangkas rambut (Barbershop) sejumlah para napi juga diajarkan bagaimana menyukur rambut dengan baik, agar pada saat berada dilingkungan masyarakat bisa membuka salon cukur rambut.
Hal itu dilakukan, guna menghilangkan mindset masyarakat terhadap lembaga pemasyarakatan, khususnya Lapasustik Kelas II A Cirebon Jawa Barat.
Dikatakan salah satu penghuni Lapasustik Cirebon, Ilman pratama. Ia mengaku senang mengikuti kegiatan yang diberikan lapas narkotika tersebut, karena menurutnya akan lebih bermanfaat saat usai menjalani masa hukuman, sehingga bisa bermanfaat di lingkungannya kelak.
“Ya daripada jenuh tidak ada kerjaan, lebih baik seperti ini kumpul sama temen temen dapet ilmu yang bermanfaat, agar kelak usai mejalani masa hukuman, kita bisa membuat kerajinan dan ketrampilan yang didapat dari lapas ini,” papar Ilman, salah satu wargabinaan yang mengikuti ketrampilan membuat kerajinan tangan, kepada media, Senin (2/8/2020).
Untuk bahan-bahanya, lanjut pria asal Jakarta ini, semua disediakan di Lapas ini, berbagai ketrampilan tinggal para warga binaan memilih ketrampilan mana yang cocok.
“Bahanya dari lapas, ini semua barang bekas mas, tidak ada yang baru. Alhamdulillah jadi kerjanan tangan dan bisa terjual kepada orang yang saat mengunjungi lapas ini,” katanya.
Sementara itu, dikatakan Kepala Lapas Narkotika kelas II A Cirebon Jalu Yuswa Panjang mengungkapkan, bahwa hal ini dapat menghilangkan mindset masyarakat terhadap lembaga pemasyarakatan, khususnya Lapasustik Kelas II A Cirebon Jawa Barat.
“Tentunya publikasi tentang kegiatan Para penghuni lapas ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa inilah kegiatan didalam lapasa Narkotika Cirebon, tidak seseram yang dibayangkan banyak orang. Mereka para tahanan dapat mengaplikasikan apa yang dimilikinya selama berada didalam lapas, dengan berbagai ketrampilan yang disukainya, untuk bekal nanti saat keluar dari lapas, sehingga mereke bisa bermanfaat terhadap masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Ia berharap, setelah keluar nanti, ilmu yang didapat didalam lapas dapat dipergunkan sebaik mungkin saat sudah berada dilingkungan masyarakat, seperti bisa membuka salon pangkas rambut, atau membuat kue roti.
“Harapan kami, setelah pulang dan berada dilingkungan masyarakat, mereka tidak membutuhkan modal besar untuk mebuka usahanya. Mereka cukup mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama menjalani kehidupan di lapas,” pungkasnya. (dan)