INDRAMAYU, fajarsatu – Badan Amil Zakat Nasioal (Baznas) Kabupaten Indramayu kembali menyalurkan pendayagunaan zakat, infaq, dan shdaqah (ZIS) bagi warga Indramayu. Bantuan yang disalurkan ini mencapai Rp 398 juta yang digunakan untuk pemberdayaan umat berbasis majelis taklim dan pesantren.
“Penyalurannya sendiri sudah dilaksanakan pada Jumat kemarin di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu yang dihadiri juga oleh Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra, Ketua MUI, dan para penerima manfaat dari bantuan tersebut,” ungkap Ketua Baznas Kabupaten Indramayu, Moh. Mudor di ruang kerjanya, Selasa (8/9/2020).
Lanjutnya, penyaluran tersebut terdiri dari bantuan operasional untuk 12 pondok pesantren masing-masing Rp 10 juta, bantuan modal usaha untuk 380 keluarga tidak mampu melalui 19 majelis taklim Rp 350 ribu/KK, bantuan untuk 100 keluarga tidak mampu melalui pendirian 4 koperasi masing-masing Rp 1 juta dan bantuan pemberdayaan 18 majelis taklim Rp 2,5 juta per majelis taklim.
Mudor menambahkan, perolehan zakat, infaq/shadaqoh pada 2020 sampai dengan akhir Agustus 2020 ini mencapai Rp 7.781.830.199 terdiri dari zakat Rp 7.059.502.481 dan infaq Rp 722.327.718. Sementara untuk target perolehan tahun 2020 sebesar Rp 12.5 miliar.
“Walaupun pada tahun 2020 terjadi pandemi Covid-19, tapi diharapkan sampai dengan akhir tahun 2020 perolehan ZIS dapat mencapai target yaitu sebesar Rp 12,5 miliar,” kata Mudor.
Di era digitalisasi, tambah Mudor, Baznas Kabupaten Indramayu meluncurkan program pengumpulan ZIS melalui dompet digital atau dompet elektronik dengan cara scan kode qris yang bekerja sama dengan perbankan yaitu BJB dan BSM.
“Pembayaran ZIS dapat dilakukan melalui ponsel yang terdapat aplikasi seperti gopay, ovo, dana, link aja, isaku, dan aplikasi lainnya.” terangnya.
Sementara itu Plt. Bupati Indramayu, H. Taufik Hidayat mengatakan, pendayagunaan ZIS dalam rangka penanganan orang tidak mampu dan peningkatan kualitas umat tentu selaras denganupaya pemerintah dalam menekan angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membantu memperkecil kesenjangan sosial sehingga mampu meningkatkan kepedulian sosial dan ukhuwah di antara masyarakat.
ditegaskannya, bantuan-bantuan ini memang tidak seperti penyaluran kepada masyarakat secara perorangan dan langsung, namun bantuan-bantuan ini membutuhkan pengelolaan sebelum akhirnya tercipta umat yang unggul dan meningkatnya kesejahteraan.
Taufik mencontohkan, pemberian modal usaha bagi keluarga kurang mampu melalui majelis taklim yang diharapkan menjadi pemicu bagi anggotanya untuk terus mengembangkan usaha yang tengah digelutinya.
Bantuan ini, kata Taufik, bisa menjadi modal produktif sehingga masyarakat kurang mampu menjadi lebih berdaya dan mampu mengembangkan usahanya secara bertahap dengan bimbingan majelis taklim.
“Untuk itu, saya berharap bantuan-bantuan yang disalurkan hari ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya oleh penerima,” pungkas Taufik. (ziko/mag)