MUNDU, fajarsatu – Anggota Komisi VII DPR RI bersama jajaran Direksi Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian ESDM melakukan kunjungan kerja di proyek PLTU Cirebon Power unit 2.
Lawatan tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi VII, Ramson Siagian dan diikuti sembilan anggota dewan di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Sabtu (19/9/2020).
Kunjungan ini dalam rangka untuk mengetahui perkembangan pembangunan PLTU Cirebon Unit 2 dan problem yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Selain itu wakil rakyat ini juga menyerap aspirasi masyarakat, serta langkah-langkah penyelesaiannya.
Anggota Komisi VII dari Fraksi Demokrat, Sartono Hutomo menuturkan, pihaknya mengapresiasi progress pembangunan PLTU Cirebon Power unit 2 ini. Karena berdasarkan paparan yang disampaikan oleh pihak manajemen, progres pembangunan secara keseluruhan sudah mencapai 85 persen, dan akan selesai pada 2022.
“Progressnya luar biasa, sudah 85 persen, dan sesuai target. Ini akan memperkuat dan mempercepat ketersediaan listrik kita,” ujar Sartono.
Apresiasi terhadap progress pembangunan PLTU Cirebon Power Unit 2, juga disampaikan Ina Elisabeth Kobak. Anggota Fraksi Nasdem DPR RI ini menyoroti tentang keterserapan tenaga kerja.
Menurut Ina, banyaknya warga lokal yang terserap dalam proyek ini merupakan hal yang bagus dan perlu diapresiasi. Dari total 5.000 pekerja yang terlibat, hampir 3.500 diantaranya merupakan warga lokal.
“Freeport Indonesia harusnya bisa meniru langkah yang dilakukan oleh Cirebon Power,” ujar anggota dewan dari Dapil Propinsi Papua ini.
Ina juga menyambut baik upaya yang dilakukan Cirebon Power dalam rangka menjaga lingkungan. Salah satunya adalah pemanfaatan abu sisa pembakaran batubara yang dimanfaatkan untuk produksi semen.
Menurut dia, semua perusahaan harus melakukan hal tersebut. Jangan sampai keberadaan perusahaan itu, malah membawa masalah baru dalam hal lingkungan.
“Langkah tersebut sangat bagus, itu yang kami harapkan. Karena perusahaan itu dibangun bukan untuk membuat wilayahnya tercemar,” ujar Ina.
Sementara anggota Komisi VII dari Partai Golkar, Dyah Roro Esti menyampaikan, pembangunan proyek PLTU Cirebon Power unit 2 ini, akan menunjang kebutuhan listrik di Indonesia, khususnya Regional Jawa Madura Bali.
Roro menyoroti kondisi saat ini, masih banyak wilayah di Indonesia masih belum teraliiri oleh listrik, sehingga adanya pembangunan PLTU Cirebon Power unit 2 ini, sangat mendukung program 35 ribu MW yang dicanangkan oleh pemerintah.
“Saya berharap juga, proyek PLTU ini, berdampak positif kepada masyarakat sekitar,” kata Roro
Dalam kesemapatan itu, Wakil Direktur Utama Cirebon Power, Joseph Pangalila menyatakan rasa syukurnya atas dukungan pemerintah, DPR RI dan masyarakat demi kelancaran pembangunan pembangkit berteknologi ultra super critical ini.
Joseph berharap, kehadiran pembangkit ini dapat bermanfaat bagi negara dan masyarakat. “Kami ingin memberi sumbangsih terbaik, bermanfaat maksimal bagi Indonesia, khususnya untuk Cirebon dan masyarakatnya” ujar Joseph. (dkn)