MAJALENGKA, fajarsatu – STKIP Yasika Majalengka menggelar acara Kolaborasi 2 UKM 2020 berlangsung di Auditorium Kampus Orange Majalengka,Kamis (1/10/2020).
Acara ini digelar dalam rangka kegiatan bulanan UKM Literasi Tinta Semesta dan Yasika Art bertajuk “Stop Bullying” mengkolaborasikan antara literasi dan seni ini mendapat pujian dan apresiasi.
Literasi dapat diartikan dengan kemampuan membaca, memahami dan secara kritis menghargai segala bentuk komunikasi baik lisan, teks, tercetak, media penyiaran, serta media digital.
Sedangkan seni dapat difungsikan sebagai media untuk melatih keterampilan komunikasi untuk mengutarakan ide-ide atau gagasan melalui musik dan teater, meningkatkan imajinasi dan pemahaman terhadap ruang.
Acara yang pertama kalinya diadakan menghadirkan beberapa tamu undangan, di antaranya Hujan Keruh Jati Tujuh dan Daun Aksara Dawuan.
Selain acara literasi dan seni, kegiatan ini diisi acara talk show menghadirkan pejabat kampus dan pelaku literatur, yakni Kepala Perpustakaan STKIP Yasika, Ade Abdullah Sidiq, M.Pd dan Wakil Ketua I STKIP Yasika, Lanlan Muhria, M.Pd.
Ketua STKIP Yasika, Arif Amin, M.Pd mengapresiasi acara yang diselenggarakan dua UKM ini. Menurutnya, kegiatan Literasi Tinta Semesta dan Yasika Art ini merupakan aktualisasikan mahasiswa dalam hal karya seni.
“Seni ini media yang sangat tepat, efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, khusus milenial, jika tindakan bully itu tidak mungkin dilakukan, kalau kita sadar akan bahaya dan dampak bully itu sendiri,” kata Arif .
Lanjutnya, mahasiswa tentu memiliki peranan yang sangat penting untuk menyadarkan dan penyadaran yang paling baik adalah memulainya dari diri sendiri.
“Kita sadar sebagai kaum terdidik, maka tidak boleh kita memberikan sikap dan perlakuan bullying terhadap siapapun, dan itu jelas buruk sekali,” tandasnya.
Penilaian senada juga diungkapkan seorang pelaku seni Majalengka dari Hujan Keruh, Uwa Kijoen. Mitra seni UKM Tinta Semesta ini mengapresiasi acara kolaborasi ini yang diinisiasi dua UKM tersebut.
Uwa Kijoen tidak menyangka jika dua UKM ini bisa berkkerjasama. Ia menyarankan agar kegiatan seperti ini mempunyai nilai lebih, mahasisiwa harus berani memperluas jaringan.
“Saya pikir lembaga ini mempunyai nilai lebih. Sebagai catatan, mahasiswa harus berani membuka jaringan. Jadi temen-temen jangan sungkan mengundang komunitas-komunitas apapun di luar lembaga mahasiswa,” ungkapnya. (agus)