HARJAMUKTI, fajarsatu – Mengisi kegiatan di masa pandemi Covid-19, Cirebon Islamic School (CIS) Full Day Kota Cirebon melakukan gerakan berkebun di sekolah dengan memanfaatkan lahan kosong di belakang sekolah.
Kepala CIS Full Days, Lukman Hakim, M.Pd mengatakan, kegiatan ini dimulai sejak wabah virus corona di Kota Cirebon merebak yang menyebabkan Wali Kota H. Nashrudin Azis meliburkan sekolah dari kegiatan belajar mengajar dan diganti dengan pembelajaran daring.
“Dengan adanya keputusan wali kota tesebut praktis staf pengajar banyak waktu luang karena mereka tidal lagi diwajibkan mengajar secara tatap muka. Dari sinilah muncul ide untuk mengisi kekosongan dengan bercocok tanam atau berkebun di sekolah,” kata Lukman di ruang kerjanya, Jumat (6/11/2020).
Selain itu, lanjutnya, kegiatan berkebun di sekolah ini juga untuk mendukung program pemerintah di masa pandemi dalam hal ketahanan pangan nasional. Secara kecil, pihaknya melaksanakan program tersebut dengan membuka lahan kosong di belakang sekolah untuk bercocok tanam.
“Kegiatan berkebun ini menjadi bagian aktivitas guru-guru di sekolah di masa pendemi,” ujar pria yang rajin menerbitkan buku ini.
Lanjutnya, selain para staf pengajar melakukan pembelajaran online atau daring dengan para siswa dan pelayanan pendidikan, para guru tetap beraktivitas di sekolah secara bertahap untuk piket.
“Kemudian kita punya inisiatif atau ide untuk memberdayakan lahan sekolah. Ide ini disampaikan ke pihak yayasan yang menaungi CIS Full Day dan ternyata ide tersebut disambut dengan baik,” ujarnya.
Ide berkebun ini, tambah Lukman, semakin meluas karena adanya sumbang saran dari para guru bahwa setiap kelas mulai dari kelas TK hingga kelas 6 SD memiliki kavling masing-masing yang diisi tanaman bermanfaat.
“Misalnya lahan kavling kelas TK ditanami tomat dan cabe, kelas 1 singkong dan jahe, kleas 2 sereh dan kangkung dan seterusnya sehingga setiap kavling bervariatif. Guru-gurus kelas bertanggung jawab kavlingnya masing-masing,” terang Lukman.
Dikatakannya, kedepan pihaknya mempunyai rencana membuat green house atau tempat siswa belajar becocok tanam yang bertujuan mengambil pelajaran dari alam dan memperkenalkan kepada siswa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan siswa.
“Belajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi juga dapat dilakukan di luar kelas dengan bersentuhan secara langsung dengan alam,” ungkap Lukman.
Ia mengungkapkan, kebun yang ditanami pada awal tahun sudah ada beberapa yang dipanen seperti kangkung, daun singkong, tomat dan cabe yang dipetik bersama-sama guru dan staf serta dimasak sendiri.
“Rasanya ternyata lebih nikmat karena mereka tanam sendiri, hasilnya dipanen sendiri dan dimasak sendiri,” ungkapnya bangga.
Terpisah, Ketua Yayasan Pendidikan Madani Cirebon, H. Dede Muharam, Lc mengaku bangga dan mengapresiasi inisiatif serta ide di masa pandemi Covid-19 masih bisa membuat program kreatif yakni berkebun dan bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan kosong di lingkungan sekolah.
Ia berharap, kedepan ide-ide brilian ini bisa dimunculkan lagi untuk kemajuan dan pengembangan dunia pendidikan, khususnya di CIS Full Day. (irgun)