MUARA ENIM, fajarsatu – Sebanyak 33 security tambang batu bara PT Pacific Global Utama yang berlokasi di Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim melancarkan aksi susulan, Selasa (17/11/2020).
Aksi ini merupakan aksi kedua setelah belum ada realisasi atas tuntutan aksi pertama pada Oktober lalu.
Aksi tersebut dipicu ketidakjelasan pembayaran gaji mereka selama tiga bulan bekerja di perusahaan tersebut. Yang menatik, dalam aksi ini para secury membawa serta anak beserta istri mereka.
Kuasa hukum massa aksi, Armansyah mengatakan, aksi ini sudah berlangsung untuk kesekian kalinya, namun pihak PT Investama Komando Security (IKS) sebagai BUJP, belum memberikan gaji para karyawan yang sudah ditransfer oleh pihak PT Pacific Global Utama.
Dalam audiensinya, Kepala Humas PT Pacifik Global Utama (PGU), Suginoto menyatakan, mereka sudah mengirim upah karyawan ke PT IKS yang berlokasi di Kartasura Sukoharjo, Solo, dengan bukti transfer yang sudah diperlihatkan kepada salah satu massa aksi.
Pihaknya tidak dapat memberikan dana talang atas upah tersebut dikarenakan situasi keuangan perusahaan sedang tidak stabil.
Turut hadir dalam audiensi yang diselenggarakan di salah satu ruang di PT PGU, perwakilan Polres Muara Enim, Polsek Tanjung Agung, perwakilan Disnaker Muara Enim dan beberapa perwakilan massa aksi.
Dikarenakan perwakilan dari PT IKS, Jamal tidak dapat menghadiri musyawarah tersebut, maka dilakukan komunikasi via telepon. Sayangnya tuntutan para demonstran menemui jalan buntu sehingga masa aksi melakukan penghadangan terhadap truk-truk pengangkut batu bara milik PT Pacific Global Utama.
Kuasa hukum peserta aksi mengatakan, jika tidak menemukan titik terang maka kasus ini akan di bawa ke ranah yang lebih tinggi yaitu DPRD. (vian)