KEJAKSAN, fajarsatu – Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Imam Yahya menyoroti jumlah Barisan Relawan Kebakaran (Balakar) di Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar) perlu rasionalisasi, karena jumlahnya sangat berlebihan, yakni mencapai 260 orang.
Hal itu diungkapkannya dalam rapat kerja Komisi I DPRD Kota Cirebon dengan Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kota Cirebon yang membahas peningkatan layanan minimal kepada masyarakat, Rabu (6/1/2021 di ruang Griya Sawala DPRD Kota Cirebon.
Selain itu, Imam juga meminta agar Dinas Pemadam Kebakaran mampu meningkatkan kinerja sesuai standar layanan minimal. Oleh sebab demikian, semua program kerja harus terinput dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).
“Semua kebutuhan yang menunjang layanan minimal harus terinput SIPD, misal terkait sarana dan prasarana, baik gedung ambruk hingga mobil pemadam yang rusak,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Drs Adam Nuridin MM mengakui, bahwa saat ini pelayanan Dinas Kebakaran belum bisa maksimal. Karena sejumlah kendaraan pemadam mengalami kerusakan.
“Total mobil pemadam 7 unit, lima mengalami rusak karena usia sudah di atas 15 tahun. Sedangkan 1 unit sering mogok dan 1 unit lagi normal. Semua kendaraan tersebut ada yang kapasitas air 3.000-4.000 liter,” katanya.
Adam juga mengatakan, persoalan kendaraan ini sangat prioritas. Karena 5 unit yang rusak sudah sering diperbaiki. Namun tidak lama kembali rusak. Sehingga peremajaan menjadi pilihan utama.
“Tidak bisa diperbaiki. Karena usia sudah 15 tahun lebih, sehingga sepekan setelah masuk bengkel pun kembali mogok,” katanya.
Jika diusulkan, kata Adam, harga mobil pemadam kebakaran bisa mencapai Rp 1,5 miliar untuk kapasitas 3.000 liter. Sedangkan kapasitas 4.000 liter mencapai Rp 2,5 miliar. (irgun)