SUMBER, fajarsatu – Suhu politik di tubuh Partai Golkar Kabupaten Cirebon menjelang musyawarah daerah (musda) yang rencananya akan digelar pada pertengahan Januari ini, mulai menghangat.
Tidak hanya soal siapa yang bakal memimpin Golkar Kabupaten Cirebon, namun juga dikotomi calon tua dan muda mulai mencuat ke permukaan.
Sekretaris Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Depincab Kabupaten Cirebon, Angga Maradeka saat dikonfirmasi persoalan tersebut tak membantahnya. “Itu dinamika politik menjelang musda,” katanya di Sekretariat DPD Golkar Kabupaten Cirebon, Rabu (6/1/2021).
Menurut Angga, dalam sebuah organisasi apapun khususnya organisasi politik ada agenda rutin yaitu musyawarah daerah yang didalamnya terdapat proses regenerasi kepemimpinan dan evaluasi jalannya organisasi periode sebelumnya.
“Musda inipun akan menentukan figur yang akan memimpin organisasi kedepannya. Sama halnya dengan Partai Golkar Kabupaten Cirebon yang akan menyelenggarakan musda pada pertengahan Januari ini,” ujarnya.
Lanjut Angga, akan banyak figur yang mungkin bisa maju atau diusung untuk menjadi calon ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon dari berbagai latar belakang dan usia.
“Yang utama adalah calon ketua ini adalah kader internal Golkar di Kabupaten Cirebon yang telah melalui proses pengkaderan yang cukup. Semua bisa mempunyai kapasitas dan kualitas sebagai calon ketua, tinggal merekalah yang berkomitmen membesarkan partai bukan, hanya membesarkan dirinya sendiri,” terang dia.
Angga mengungkapkan, saat ini beberapa figur kader yang mempunyai kapasitas bisa diinventarisir, namun bila dilihat dari segi usia para calon kesannya akan muncul dikotomi antara calon tua dan muda.
“Bukan dikotomi calon tua atau muda untuk diperdebatkan, tetapi pantas atau tidak pantas, mampu atau tidak mampu dalam memimpin partai,” tandasnya.
Dikatakan Angga, ada anggapan apabila yang muda tidak berpengalaman dalam memimpin partai, namun anggapan tersebut bisa terbantahkan karena yang muda pun bisa lebih banyak pengalamannya dengan pergaulan dari generasi muda dalam kehidupan organisasi maupun politik.
Ia menyarankan kepada seluruh stakeholder Partai Golkar Kabupaten Cirebon agar menghilangkan dikotomi tua dan muda dalam memilih calon pemimpin partai di musda mendatang.
“Sebaiknya kita berkonsentrasi memilih calon pemimpin yang berkomitmen dalam membesarkan Partai Golkar Kabupaten Cirebon bukan hanya membesarkan dirinya sendiri. Karena apabila partai ini besar maka individu yang bernaung didalam partai tersebut akan turut menjadi besar,” tandas politisi muda Golkar ini.
Tambahnya, pemimpin baru yang akan terpilih harus dapat membuat Partai Golkar di Kabupaten Cirebon menjadi partai modern yang konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat Kabupaten Cirebon.
Secara pribadi, dirinya masih fatsun sesuai apa yang menjadi sikap SOKSI dalam mendukung figur yang akan diusung menjadi calon ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, yaitu dengan mendukung Teguh Rusiana Merdeka untuk menjadi Ketua Golkar Kabupaten Cirebon periode berikutnya.
“Kuncinya adalah komitmen dan komunikasi yang merupakan upaya Mas Teguh dalam membesarkan Partai Golkar Kabupaten Cirebon berikutnya, bahkan kongkritnya adalah Golkar bisa menjadi pemenang Pilkada dan Pemilu Legislatif berikutnya di Kabupaten Cirebon,” pungkasnya. (irgun)