CIWARINGIN, fajarsatu – Lagi-lagi petani Kabupaten Cirebon dibuat menjerit. Pasalnya harga pupuk non subsidi selangit, pupuk subsidi pun hilang entah kemana.
Petani di Kabupaten Cirebon dibuat bingung saat musim tanam sudah selesai dilanjut pemupukan. Namun sat dibutuhkan pupuk subsidi malah hilang di pasaran. Petani pun terpaksa harus membeli harga pupuk non subsidi yang harganya 100 persen lebih mahal dari pupuk subsidi.
Setelah musim tanam memasuki hari ke 10, saatnya petani harus melakukan pemupukan. Tapi apa daya, pupuk subsidi pemerintah hilang entah kemana, sementara harga pupuk jenis urea sudah mencapai Rp 610 ribu perkwintal, sedangkan pupuk subsidi hanya Rp 300 ribu saja.
“Saat sekarang melakukan pemupukan karena tanam sudah 10 hari, tetapi pupuk subsidi tidak ada, petani harus beli nonsubsidi yang harganya selangit,” papar Ata kepada fajarsatu.com, Rabu (6/1/2021).
Lanjutnya, dinas terkait menjanjikan pupuk subsidi akan keluar pada Januari tetapi sampai saat ini belum juga muncul.
“Sampai kapan kami harus menunggu. Sekarang saatnya pemupukan, tapi pupuk subsidi tidak ada, masa harus menunggu tanaman padi mati dulu dong,” tandasnya.
Saat ini yang banyak keluar sekarang pupuk non subsidi berbagai merek keluar dengan harga yang sudah tidak terjangkau petani.
“Karena mahal pupuk nonsubsidi, terpaksa saya gunakan tidak sesuai takaran untuk satu bau luas sawah biasa lima kwintal saya pakai hanya 4 kwintal saja,” ujarnya.
Ia berharap kepada Pemerintah Daerah kabupaten Cirebon untuk segera mengeluarkan pupuk subsidi, karena masa pemupukan akan terus berlanjut pada tahapan berikutnya. (dan)