SUMBER, fajarsatu – Bupati Cirebon H. Imron Rosyadi mengukuhkan Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) masa bakti 20212024, bertempat di aula pendopo Bupati Cirebon, Rabu (17/2/2021).
Dalam sambutannya, Imron mengucapkan selamat kepada FKKC beserta para pengurusnya yang baru dikukuhkan.
Acara pengukuhan dihadiri Wakil Bupati Cirebon Hj. Wahyu Tjiptaningsih , Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, M. Luthfi, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi, Dandim 0620, Letkol Inf Sugir dan tamu undangan lainnya.
“Kuwu adalah garda terdepan dalam pembangunan masyarakat desa, dalam era globalisasi, kami ingin masyarakat kabupaten Cirebon untuk merubah mindset, merubah pola pikirnya jangan sampai melihat elit-elit didesanya, tidak mau merubah bagaimana dengan masyarakatnya,” kata Imron dalam sambutannya.
Lanjut Imron, saat ini melakukan pembangunan berawal dari desa, maka desa harus benar-benar bisa membangun dengan menggali potensi yang ada di wilayahnya.
“Saya minta kepada FKKC yang baru bisa menjalin komunikasi, silaturahmi dengan Forkompinda, SKPD dan lainnya sehingga kelak apa yang dilakukan tepat sasaran,” ujarnya.
Imron juga berpesan kepada FKKC agar tidak segan-segan untuk selalu komunikasi dan silaturahmi kepada pemerintah kabupaten, karena sebagai bupati ia selalu siap.
Sementara itu Ketua FKKC yang baru Muali mengatakan, FKKC merupakan wadah silaturahminya dari para kuwu se-Cirebon yang bertujuan untuk membangun desa di wilayah kepemimpinannya masing-masing, berharap untuk bisa bekerjasama agar tercipta pembangunan yang bisa memajukan Kabupaten Cirebon.
“Dari situlah bahwa diperlukannya wadah untuk saling berkomunikasi apa yang dirasakan antar Kuwu serta tetap berkoordinasi dengan Bupati Cirebon untuk membangun desa,” paparnya.
Lanjutnya, kepengurusan yang baru ini diharapkan kuwu-kuwu diseluruh kabupaten Cirebon bisa mewacanakan kedepan untuk perkembangan dan kemajuan desanya, serta tidak lagi berorientasi pada politik praktis.
“Selain itu juga bisa menjalin hubungan lahir dan batin, kebersamaan adalah hal yang penting, memang kuwu dipilih secara politik dan dipilih langsung oleh rakyat desa tetapi dalam menjalankan tugasnya kuwu tidak boleh bermain politik praktis,” kata Muali (dan)