INDRAMAYU, fajarsatu – Lembaga Indramayu Institute (II) mengadakan kegiatan Workshop Entrepreneurship dan Gerakan Masyarakat Cinta Mangga Indramayu, Selasa (23/2/2021).
Aktivitas itu merupakan kerjasama II dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bogor dan STIDKI NU Indramayu. Workshop yg dihadiri sekitar 85 peserta itu menampilkan pemateri dari ketiga lembaga tersebut.
Para peserta tampak antusias, apalagi topik bahasan dalam workshop terkait produk unggulan Indramayu yaitu buah mangga.
Setelah acara diskusi kemudian diadakan Deklarasi bersama para peserta membuat Gerakan Masyarakat (Germas) Cinta Mangga Indramayu (CMI).
Menurut Ketua Indramayu Institute, Syarofin Arba MF, Germas CMI ini akan terus digulirkan biar meluas menjadi kepedulian masyarakat bersama.
Dirinya menyayangkan karena selama ini mangga yang merupakan produk unggulan dan ikon Indramayu belum dikembangkan secara optimal, bahkan di Indramayu masih langka produk olahan mangga.
Selain itu, kata Syarofin, para peserta yang mayoritas mahasiswa lalu memibentuk Tim Marketing (5 Tim). “Mereka langsung turun jalan menjual produk-produk olahan mangga yang dibikin Tim II,” ungkapnya.
Lanjutnya, hanya sekitar satu jam semua produk, seperti dodol mangga, caipo dan puding habis terjual. “Ini bukti kalau produk olahan mangga potensial dan menjadi peluang bisnis menjanjikan,” kata Syarofin.
Dikatakannya, salah satu program Indramayu Institute yakni ingin turut mendorong dan memfasilitasi pengembangan produk olahan mangga Indramayu.
“II juga sudah beberapa kali mengadakan pelatihan kaum ibu-ibu dan mahasiswa. Harapannya warga Kota Mangga itu akan mempunyai added value atau nilai lebih secara ekonomi melalui produksi olahan mangga,” kata penulis Novel “Bulan Merah di Langit Emirat” ini.
Jika ini terus dikembangkan, kata Syarofin, akan mampu mendongkrak ekonomi dan mengangkat nama Indramayu. (rilis/irgun)