SUMBER, fajarsatu – Dari hasil pemeriksaan, petugas di Dinas Kesehatan mencatat ada sebanyak 736 orang yang diperiksa, terdapat tujuh orang di antaranya hasilnya reaktif Covid-19.
Periksaan sendiri dilakukan sejak awal adanya pelarangan mudik bagi setiap pengendara yang melintas dan kedapatan tidak membawa surat bebas Covid-19. Yang positif diberikan pengarahan sesuai SOP dan disuruh kembali ke tempat asal dan menjalankan prokes.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni menyebutkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, tetap menyiagakan para tenaga kesehatan dan mendirikan puluhan Posko Kesehatan disepanjang jalur di wilayah Kabupaten Cirebon.
“Puluhan Posko Kesehatan tersebut disiagakan untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas masyarakat yang nekat melakukan perjalanan ke kampung halaman masing-masing dan kembali ke tanah perantauan,” ungkap dia, Senin (17/5/2021).
Enny mengatakan, pada arus mudik dan balik ini petugas pun telah menangani sedikitnya 15 korban kecelakaan lalu lintas. Menurut Enny, dari jumlah tersebut, sebanyak 13 orang mengalami luka ringan dan 2 orang luka berat.
“Ada dua orang yang mengalami luka berat dan dirujuk ke rumah sakit. Yang luka ringan ada 13 orang,” ujar Enny.
Selain menangani korban kecelakaan lalu lintas, kata Enny, para tenaga kesehatan juga melakukan pemeriksaan rapid tes antigen kepada para pelaku perjalanan atau pemudik yang kembali ke Jakarta, bersama tim gabungan di pos-pos penyekatan. Hasilnya, sebanyak 736 orang dinyatakan non reaktif dan tujuh orang lainnya dinyatakan reaktif.
“736 dinyatakan non reaktif sedangkan tujuh orang lainnya reaktif. Untuk yang reaktif ini dilakukan putar balik,” kata Enny.
Dari jumlah kasus reaktif tersebut, kata Enny, jika dipersentasikan maka angkanya hanya mencapai 0,94 persen. Meski demikian, angka 0,94 sendiri belum dapat diartikan bahwa proses perjalanan mudik bisa dibilang aman.
“Pasalnya, banyak variabel yang harus masuk dalam penilaian untuk sampai pada kesimpulan tersebut. Memang angka 0,94 persen sendiri belum dapat diartikan proses mudik yang aman,” kata Enny.
Namun, lanjutnya, yang paling penting dalam proses tersebut adalah skrining yang sudah dilakukan Pemkab Cirebon. Karena skrining merupakan upaya Pemkab Cirebon dalam melindungi dan melayani warganya, baik yang menetap, datang ataupun yang melakukan perjalanan.
“Poinnya, untuk memastikan yang lewat atau datang adalah yang aman. Dan kita juga sudah melakukan pemeriksaan suhu kepada 3.043 orang,” pungkasnya. (dkn)