Minggu, 17 Agustus 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

ASEAN Target Strategis Negara Kapitalis

Admin
01/06/2021 09:39
in Opini
0
ASEAN Target Strategis Negara Kapitalis

Foto: Ist/net

Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

Oleh: Uqie Nai
(Alumni Branding for Writer)

PERTEMUAN elit bernama G7 yang dihadiri negara ASEAN sebagai tamu undangan, adalah pertemuan bersejarah yang tentu punya kesan tersendiri. Pertemuan ini seolah menjadi simbol aliansi dan kemitraan dengan kawasan Indo-Pasifik, dengan pembahasan mengarah pada kepentingan negara-negara G7 dalam asas demokrasi kapitalisme.

Negara ASEAN termasuk ketuanya, Brunei Darussalam yang diundang dalam pertemuan G7 di London, Inggris, awal Mei lalu (3-5 Mei 2021), membahas tentang perlunya tindakan tegas terhadap permasalahan global yang akan mengancam demokrasi, kebebasan dan hak asasi manusia (HAM).

Dikutip dari beberapa berita online, pertemuan tersebut adalah pertemuan tatap muka pertama dari kelompok negara demokrasi dan negara ASEAN. Inggris,  melalui Menteri Luar Negerinya Dominic Raab mengatakan akan mengambil tindakan terhadap akses vaksin di seluruh dunia, menetapkan target pendidikan bagi anak perempuan di tingkat global, menyetujui tindakan ambisius perubahan iklim, serta tindakan baru untuk mencegah kelaparan.

Terkait kekerasan, Raab mendesak rezim militer yang berkuasa di Myanmar untuk kembali pada demokrasi. Langkah konkrit atas masalah tersebut Inggris mendesak pebisnisnya di Myanmar menghentikan kegiatan kerjasama yang berkaitan dengan militer.

Bacajuga

Daddy Sebut Perda Pelindungan PMI Asal Jabar Sangat Strategis

Gencar Lakukan Roadshow, Ini Target Partai Gelora Hadapi Pemilu 2024

Target Ambisius Partai Gelora, Masuk Lima Besar Pemenang Pemilu 2024

ASEAN, Sasaran Tembak Hegemoni Kapitalis

Pertemuan G7 (Inggris, Canada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, AS) dengan ASEAN, memang yang pertama kalinya. Namun, selayaknya dipahami bahwa pertemuan itu bukan pertemuan biasa yang sekedar mencari solusi permasalahan global. Terlebih untuk negara ASEAN, tak ubahnya langkah penyerahan diri untuk dijadikan sasaran tembak negara pengusung demokrasi kapitalisme.

Pembahasan yang mengemuka tak lebih retorika menjerat mangsa. Sejuta solusi yang ditawarkan negara G7 tidak akan membawa kemaslahatan bagi ASEAN selain cengkeraman yang semakin dalam. Bahkan propaganda yang dihembuskan oleh negara kapitalis, diikuti anteknya, pada akhirnya berwujud pengkhianatan terhadap umat.

Negara-negara ASEAN melalui kepala pemerintahannya akan menjadi kepanjangan tangan negara kapitalis sekaligus melegalkan apapun demi kepentingan mereka,  meski untuk itu harus menumbalkan nyawa rakyat. Ditambah lagi ketundukan pada undang-undang kapitalis memaksanya menjadi regulator atas beragam kerjasama dan kesepakatan yang dibuat.

Pun demikian halnya dengan desakan untuk menghentikan kekerasan yang disampaikan Inggris tak ubah lips service belaka. Pasalnya, kejahatan kemanusiaan itu lahir karena diadopsinya paham demokrasi kapitalisme oleh hampir seluruh negara di dunia. Baik Barat atau Timur. Lalu bagaimana mungkin kekerasan dan pelanggaran HAM berat yang menimpa warga Rohingya di Myanmar, Uighur di Cina, muslim di Palestina, Suriah, Pakistan, atau manusia secara global akan mampu diselesaikan secara demokratis?

Islam Menutup Akses Kapitalisme

Peristiwa yang menimpa dunia, terlebih kaum muslim sebagai korban tidak akan bisa diselesaikan melalui meja pertemuan, kesepakatan dan desakan penghentian, selama landasan keputusannya masih demokrasi kapitalisme. Paham ini dinilai telah gagal memimpin dan mengamankan dunia. Tak bisa ditambal apalagi diperbaiki selain harus dicampakkan.

Seharusnya dengan segala keburukan yang ditampakkan demokrasi kapitalisme, masyarakat global harus disodorkan solusi hakiki berupa ideologi Islam. Ideologi yang bisa menandingi paham batil perusak kehidupan.

Islam sebagai ideologi mampu menyelesaikan permasalahan apapun tanpa kecuali. Hal ini telah dibuktikan sepanjang masa peradabannya, yakni 14 abad lamanya hanya 200 kasus kejahatan terjadi. Sementara saat ini, ketika Islam tak lagi mendunia, kejahatan dan pelangggaran HAM menimpa kaum muslim, ribuan bahkan jutaan manusia terbunuh sia-sia dalam sepersekian detik.

Inilah mengapa Allah Swt. dengan tegas melarang hamba-Nya untuk membuka celah apapun bagi orang kafir menguasai kaum mukmin.

“…Dan Allah tidak akan pernah sama sekali memberikan jalan bagi orang-orang kafir menguasai orang-orang mukmin.” (TQS. an-Nisa [4]: 141)

Firman agung tersebut akan kembali terimplementasi dalam kehidupan bernegara oleh penerap syariat. Melalui tangannya hegemoni kapitalisme bersama turunannnya akan dicampakkan dan tidak akan diberi celah sedikit pun dengan bentuk apapun. Kaum kuffar dengan ideologinya tak akan lagi bisa berharap apalagi  bermimpi menjadi bithonah, awliya, dan penguasa atas kaum muslim beserta kekayaan alamnya.

Di tangan pemimpin ini pula maksud-maksud syara’ akan diwujudkan saat mengurusi urusan umat. Ia menjadi penjaga agama, akal, harta, jiwa, keturunan dan kedaulatan negara atas landasan keimanan yang dimilikinya dan tanggung jawab yang ada di pundaknya, sebagaimana sabda baginda Rasul saw,

“Masing-masing dari kalian adalah raa’in (pemimpin/pelayan). Dan masing-masing kalian akan diminta pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah raa’in dan ia  akan diminta pertanggungjawabannya…” (HR. al-Bukhari: 4789)

Maka eksistensinya sebagai junnah (perisai) dan raa’in (pelayan) sangat diperlukan saat ini. Saat tangisan, teriakan kepedihan membahana di pelosok dunia memanggil namanya melalui doa, zikir dan takbir. Kaum muslim lain sebagai saudaranya yang digambarkan Rasulullah ibarat satu tubuh, harus bersegera menyambut teriakannya dengan berjuang tanpa lelah tegaknya institusi Islam bersama penerapnya. Wallahu a’lam bi ash Shawwab. (*)

Tags: AseanNegara KapitalisStrategisTarget

Related Post

PR Besar KDM-Erwan
Opini

Perubahan APBD, Demi Kesejehtaraan Masyarakat

Admin
15/08/2025 09:05
Refleksi Akhir Tahun 2024: Gubernur Baru = Target Baru
Opini

Jabar Peduli Lingkungan?

Admin
13/08/2025 21:10
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Langkah Konkret Menghadapi Negara Darurat Korupsi

Admin
17/07/2025 13:49
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Prestasi Nasional Ponpes Nurul Hakim Lombok dan Indonesia Emas 2045

Admin
12/07/2025 12:35
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 14:21
Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi
Opini

Optimisme Mamiq Iqbal: Dari NTB Makmur untuk Indonesia Mendunia

Admin
10/07/2025 14:14
Konsekwensi Ekspetasi Penilaian Kinerja ASN
Opini

BKN Permudah PGA ASN: Apakah Mencederai Regulasi Internal Setiap Instansi?

Admin
10/07/2025 08:01
Jangan Hakimi Pondok Pesantren!
Opini

Urgensi Menulis Buku Biografi

Admin
09/07/2025 13:10

Populer

  • Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    Elemen Masyarakat dan Tokoh Pejuang Peringati Pembacaan Teks Proklamasi Pertama Kali di Kota Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Acara Table Tennis Championship, Menteri Nusron Sampaikan Semangat Kesetaraan Atlet Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KAI Daop 3 Cirebon Konsisten Tingkatkan Keselamatan Perjalanan KA Lewat Cek Lintas Jalan Kaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI, KAI Daop 3 Cirebon Hadirkan Promo Merdeka, Diskon Tiket Kereta 20%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK Cirebon Luncurkan Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif di Gunung Kuning Majalengka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website