BANDUNG, fajarsatu – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Daddy Rohanady membunyikan alarm bahaya atas situasi penanganan pasien Covid-19. Hal itu disampaikan kepada fajarsatu.com melalui sambungan telelpon selular, Jumat (16/07/2021).
“Bahaya,” tandas singkat saat ditanya situasi terkini terkait pandemi Covid-19. Ia menambahkan, saat ini tidak sedikit tenaga kerja kesehatan (nakes) diberitakan mengundurkan diri. Alasannya, mereka kelelahan karena melayani pasien sejak setahun lalu.
“Di sisi lain, gelombang pasien yang masuk sudah mengantre tak pernah putus. Padahal, ruang perawatan yang ada sudah kewalahan,” lanjut Wakil Ketua Fraksi Gerindra ini.
Daddy menyebut, ketersediaan oksigen mulai diantisipasi, obat-obatan mulai dipasok, APD mungkin masih harus ditambah. Ruang perawatan di beberapa wilayah diusahakan juga untuk ditambah, entah dengan tenda darurat atau bahkan ada yang menggunakan kontainer.
“Urusan nakes tidak bisa diabaikan. Katakanlah semua tersedia, semisal obat, oksigen, APD, ruang rawat, tapi kalau nakesnya tidak ada atau sangat tidak mencukupi, apa jadinya?” tanya Daddy retoris.
Dikatakannya, memang sempat ada kesepakatan bersama di tingkat pusat untuk menenggulangi ketersediaan nakes namun hingga kini hal itu belum dieksekusi, padahal situasi sudah begitu mendesak.
“Setelah setahun lebih bergelut, pasti para nakes mulai kelelahan. Manusiawi sekali. Selain itu, mereka juga ada yang terpapar sehingga ada yang harus isolasi mandiri atau dirawat. Bahkan, tidak sedikit yang kemudian meninggal dunia. Beban berat pekerjaan seperti itu pasti memberi tekanan yang tidak ringan kepada nakes secara pribadi maupun keluarganya. Jangan sampai mereka masih harus memikirkan urusan yang tidak perlu mereka pikirkan,” kata anggota Komisi IV DPRD Jabar ini.
Ujung-ujungnya, tambah dia, tidak aneh kalau lantas banyak pasien yang dinilai lambat tertangani. Bahkan, instalasi gawat darurat (IGD) beberapa rumah sakit terlihat membludak. Akhirnya, pasien lebih memilih isolasi mandiri. Pihak rumah sakit bukan menolak pasien, tetapi hanya karena jumlah pasien yang membludak.
Daddy menyatakan ini sudah situasi darurat namun para nakes harus diselamatkan, jangan sampai mereka justru mengundurkan diri.
“Ini butuh langkah luar biasa, termasuk kebijakannya, karena keadaannya pun luar biasa. Selain itu, evaluasi pula PPKM Darurat, karena grafik pasien terpapar tidak melandai,” pungkas anggota DPRD dari Daerah Pemilihan Cirebon-Indramayu tersebut. (irgun)