BANDUNG, fajarsatu – Tujuh tahun menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung ternyata ini yang tak pernah lepas dilakukan oleh H. Ade Swara, mantan Bupati Karawang periode 2010 – 2014.
“Beliau tidak pernah meninggalkan puasa senin kamis serta puasa Nabi Daud selama di Sukamiskin,” ujar salah satu orang dekat H. Ade Swara, Dede Sunarya, kepada media ini, Minggu (18/7/2021) saat menjemput mantan orang satu di Pemkab Karawang itu di halaman Lapas Sukamiskin.
Hari-hari di dalam Lapas saat menjalani masa hukuman dari vonis kasus yang menjeratnya, yakni tindak pidana korupsi suap Rp 5 miliar dari PT. Tatar Kertabumi, sebagian besar dilakoni nya dengan menjalankan ibadah.
“Shalat, mengaji, dan berpuasa sunnah. Ya begitulah yang beliau lakukan selama di Lapas,” ucap Dede.
H. Ade Swara memang dikenal agamis. Sosoknya yang bersahaja, juga kerap menerapkan pola humanis dalam kepemimpinannya.
Setelah menghirup udara bebas, lanjut dia, H Ade Swara akan fokus membenahi perusahaan tambang yang sempat tidak terurus. Dan tidak ada niatan kembali untuk terjun ke dunia politik.
Kendati demikian, lanjut Dede, H. Ade Swara tetap akan komit membangun Karawang di sisa umurnya dalam bentuk apapun.
Putri sulung H. Ade Swara, yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Gerindra, Gina Fadlia Swara membenarkan jika sang ayah telah bebas. Saat ini, mereka sedang berkumpul dengan keluarga besarnya di Bandung, Jawa Barat.
“Alhamdulillah barokallah, hari ini 18 Juli 2021, Papa (Ade Swara) sudah bebas dan bisa berkumpul lagi bersama keluarga. Setelah 7 tahun penuh tanpa kurang 1 hari pun,” ungkap Gina.
H. Ade Swara, akhirnya menghirup udara bebas, Minggu (18/7/2021). Dia divonis tujuh tahun kurungan dan denda Rp 400, akibat kasus menerima suap Rp 5 miliar dari PT. Tatar Kertabumi, yang saat itu, anak perusahaan Agung Podomoro Land tersebut tengah mengurus Surat Persetujuan Pemanfaatan Ruang (SPPR), yang berlokasi di Jalan Kertabumi, Karawang. (byu)