KUNINGAN, fajarsatu – Konsep pentahelix atau multipihak ialah dimana unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan potensi lokal desa dan kawasan perdesaan. Potensi lokal desa dan kawasan perdesaan yang tetap mengedepankan kearifan lokal dan bersumber daya lokal.
Acara Diskusi Sinergitas Bidang Kepemudaan, Keolahragaan dan Kepariwisataan Dengan Pendekatan Pentahelix yang di inisiasi oleh Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Kabupaten Kuningan ini, dibuka hadiri langsung oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH, di Aula Disporapar Kabupaten Kuningan, Selasa (24/08/2021).
Turut hadir dalam acara ini, Rektor UNIKU, Rektor UNISA, Rektor STKIP Muhammadiyah Kuningan, Ketua KNPI, Perwakilan Karangtaruna, Para Aktivis BEM, Perwakilan Asosiasi Desa Wisata, Para Kabid dan Kasi Disporapar.
Sejumlah topik dibahas dalam diskusi tersebut dimana pokok pembahasan terkait dengan Sinergitas Bidang Kepemudaan, Keolahragaan dan Kepariwisataan.
Bupati Kuningan menyambut baik kegiatan tersebut sebagai salah satu kolaborasi Pentahelix yakni unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media untuk bisa saling bersinergi bersama.
“Pariwisata merupakan program strategis pemerintahan daerah sebagai wujud nyata untuk mewujudkan visi misi. Sebagai industri jasa, sektor Pariwisata telah memberikan kontribusi dan peran strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, pengembangan wilayah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui kontribusi dalam menyumbangkan devisa, kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, disamping peran sosial, budaya dan lingkungan dalam kerangka pelestarian sumber daya alam dan budaya, maupun dalam meningkatkan rasa cinta tanah air dan perekat persatuan bangsa,” terang Bupati Acep.
Selain itu, Ia mengatakan, bahwa industri olahraga mempunyai peranan yang kuat. Peranan industri olahraga tersebut antara lain dapat mendorong restrukturisasi pedesaan ke arah yang lebih berkembang, melalui penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyebaran industri.
Ada tiga pola yang berkaitan dengan tumbuh kembangnya industri olahraga di Indonesia, di antaranya yaitu terdapat potensi pelaku olahraga dan berbagai ruang lingkup/ dimensi keolahragaan yang besar. Hal ini merupakan salah satu keberhasilan program pemerintah untuk memasyarakatkan olahraga.
“Kedua, terdapat tiga area sektor bidang garapan, yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Dan ketiga, yaitu besarnya peluang tumbuh kembangnya industri di bidang olahraga,” ujarnya.
Dari ketiga area bidang garapan tersebut, kata Bupati, maka industri olahraga dapat menembus di berbagai segmen.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan, H. Toto Toharuddin menyampaikan, dengan adanya kegiatan diskusi tersebut pihaknya ingin menerima banyak saran masukan untuk membangun di sektor Bidang Kepemudaan, Keolahragaan dan Kepariwisataan agar bisa lebih baik lagi kedepan. (ak)