ARJAWINANGUN, fajarsatu – Masyarakat Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon mempertanyakan anggaran APBDes yang terkesan tertutup. Hal itu terungkap saat audensi masyarakat bersama pemdes yang dijaga ketat pihak kepolisian Polsek Arjawinangun, Kamis (26/8/2021).
Dalam audensi itu turut hadir Camat Arjawinangun dan Dinas Sosial kabupaten Cirebon. Masyarakat meminta transparansi dalam penggunaan APBDes yang terkesan kurang terbuka serta pembagian bansos salah sasaran.
Salah seorang masyarakat Desa Jungjang Wetan Hartono mengatakan, masyarakat ingin transparansi anggaran APBDes yang tidak terbuka.
“Pembangunan fisik tapi tidak sesuai, banyak pembangunan yang anggaran besar padahal hanya membangun sekala kecil atau hanya memperbaiki tetapi anggaran begitu besar,” katanya kepada media usai audensi.
Lanjut Hartono, banyak pembangunan yang sangat janggal dalam anggaran namun Kuwu selalu berkilah anggaran untuk Covid-19.
“Bantuan langsung tunai (BLT) capai 800 juta lebih tapi tidak tahu kemana anggarannya, setiap saya minta data penerima tidak pernah di kasih,” katanya.
Terkait bantuan sosial tidak tepat sasaran banyak penerima yang menerima bantuan lebih dari satu bantuan.
Sementara Kuwu Desa Jungjang Wetan, Suwerman mengaku transparansi anggaran sudah dilakukan dengan membuat baliho penggunaan anggaran.
“Itu sudah saya kasih rincian APBDes, terkait ada kejanggalan silahkan ke inspektorat tanyakan langsung, kalau ada bukti silahkan ke ranah hukum,” kata Suwerman kepada media.
Lanjut Kuwu anggaran banyak terfokus pada penanganan covid saat ini, jadi kalau masyarakat merasa pembangunan tidak ada karena saat ini untuk penanganan covid dulu.
Terkait bansos tidak tepat sasaran itu data langsung dari pusat sehingga pemdes tidak tahu menahu soal data itu langsung dari pusat.
“Kami juga sudah meminta saat ada bantuan agar berkoordinasi dengan pemdes biar tahu kondisi masyarakat di lapangan, apa pantas atau tidak,” katanya. (dan)