MAJALENGKA, fajarsatu – Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) mahasiswa STKIP Yasika Majalengka angkatan pertama secara resmi akan mengikuti perkuliahan tahun akademik 2021-2022. Perkuliahan perdana bagi para mahasiswa program RPL diawali dengan mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dibuka secara langsung oleh Ketua STKIP Yasika Majalengka, Arip Amin, MPd di ruang auditorium kampus setempat, Minggu (3/10/2021).
Koordinator program RPL yang juga Wakil Ketua I Bidang Akademik STKIP Yasika Majalengka, Lanlan Muhria, M.Pd menjelaskan, RPL merupakan salah satu program resmi pemerintah yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Lanjutnya, dari keseluruhan perguruan tinggi yang jumlahnya mencapai ribuan di seluruh Indonesia, hanya 62 kampus yang ditunjuk untuk melaksanakannya dan salahsatunya adalah STKIP Yasika Majalengka khususnya untuk Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).
“Untuk angkatan pertama program RPL di STKIP Yasika Majalengka dari sebanyak 51 orang pendaftar, setelah melalui seleksi dan wawancara, hanya 34 orang yang lulus dan memenuhi persyaratan. Bagi yang dinyatakan lulus, maka melalui kegiatan PKKMB kali inj merupakan kegiatan awal untuk mengikuti perkuliahan yang akan dimulai bulan Oktober 2021 ini,” jelas kandidat Doktor Universitas Negeri Semarang (Unes) tersebut.
Sementara itu Ketua STKIP Yasika Majalengka, Arip Amin, M.Pd dalam sambutan acara pembukaan PKKMB bagi mahasiswa RPL menjelaskan, pendidikan atau mencari ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi umat manusia selama hidup di dunia. Karena itu kewajiban mencari ilmu tidak mengenal usia, sehingga tidak ada halangan bagi siapapun dan usia berapapun untuk tetap mencari ilmu pengetahuan.
“Alloh SWT menurunkan wahyu yang pertama kepada Nabi Muhammad SAW adalah surat Al Alaq yang ayat pertamanya perintah untuk membaca. Kalimat ‘Bacalah’ yang diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kita sebagai Umat Muslim, tentunya memiliki makna yang luas yakni perintah untuk menuntut ilmu sejak kita lahir sampe menjelang akhir hayat,” jelas Arip Amin yang juga salah satu kandidat Doktor di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tersebut di hadapan seluruh unsur pimpinan STKIP Yasika Majalengka dan para peserta program RPL.
Karena itu, tambahnya, untuk menuntut ilmu tidak ada istilah usia muda atau tua, yang terpenting ada kemauan, kesempatan dan keinginan kuat dari diri kita.
Dijelaskan Arip, STKIP Yasika Majalengka merasa gembira karena saat ini ditunjuk untuk menjadi penyelenggara program RPL oleh Kemendikbud RI. Melalui program RPL ini khususnya untuk Prodi PBSI, tentunya STKIP Yasika dapat membantu masyarakat di wilayah 3 Cirebon khususnya dan Jawa Barat umumnya untuk meraih pendidikan atau gelar Sarjana Bahasa Indonesia bagi mereka yang sudah bekerja dan membutuhkan keilmuan di bidang Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia. (eko)