CIREBON, fajarsatu – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendorong Pemprov Jabar membuat sebuah kajian mendalam terkait perluasan area wilayah penghasil teh. Saat ini, wilayah penghasil teh masih didominasi dari Jawa Barat bagian Selatan.
“Untuk meningkatkan kuantitas ekspor komoditas teh Jawa Barat, Pemprov harus miliki kajian mendalam terkait perluasan area wilayah penghasil teh. Saat ini, wilayah penghasil teh masih didominasi dari wilayah Jawa Barat Selatan,” ujar anggota Komisi II DPRD Provinsi Jabar, Hj. Yuningsih, di sela kegiatannya menghadiri pelantikan PCNU Kota Cirebon, Senin (25/10/2021).
Dikatakannya, Jabar terdiri dari wilayah utara dan selatan dan perkebunan teh banyak tersebar di wilayah selatan.
“Semoga ke depan ada kajian untuk memperluas perkebunan teh sehingga tidak hanya di wilayah selatan saja,” kata Yuningsih.
DPRD Jawa Barat, kata dia, akan terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengawal eksistensi teh Jawa Barat.
“Kami Komisi II akan terus mengawal tidak hanya pengawalan di kualitas, tapi juga mungkin fasilitasi permodalan yang ditujukan kepada petani. Karena hakikatnya eksekutor untuk melakukan fasilitasi terdapat di dinas terkait tetapi kebijakan ada di Komisi II,” ucap politisi perempuan dari PKB ini.
Berdasarkan catatan DeskJabar, keberadaan unit-unit perkebunan teh di Jawa Barat memang umumnya pada di wilayah selatan dan tengah.
“Sebab, ini berkaitan dengan kecocokan lahan untuk tanaman teh. Sebab, daerah selatan dan tengah Jawa Barat kondisi alamnya bergunung-gunung dan iklimnya sejuk,” ucap Yuningsih.
Lain halnya pada bagian utara Jawa Barat, kata dia, kondisi lahannya relatif mendatar dan suhunya hangat bahkan cenderung panas.
“Karena itu, di utara Jawa Barat tanaman-tanaman perkebunan yang diusahakan kebanyakan adalah karet dan tebu,” kata Hj. Yuningsih. (byu)