MAJALENGKA, fajarsatu – Saat ini seluruh tenaga pendidik baik guru dan dosen serta para mahasiswa harus meningkatkan kreativitasnya melalui kegiatan penelitian untuk mendorong masyarakat agar mau meningkatkan pendidikan atau sekolah.
Hal tersebut disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset RI, Dr H Syahril Chaniago, MBA saat memberikan kuliah umum di kampus STKIP Yasika dan Akper YPIB Majalengka yang berlangsung di ruang auditorium kampus setempat, Jumat (29/10/2021).
Dikatakan Syahril, saat ini pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sedang mengembangkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang tujuannya mendorong kreativitas para mahasiswa dan dosen.
Lanjutnya, unsur-unsur sivitas akademika khususnya dosen dan mahasiswa harus belajar maksimal mengembangkan keilmuannya yang bukan hanya belajar di kelas tetapi bagaimana caranya mengembangkan penelitian di masyarakat.
Melalui kegiatan penelitian tersebut, kata Syahril, maka mahasiswa dan dosen akan mampu melahirkan ilmu dan teori baru yang dapat dikembangkan untuk kemajuan masyarakat dan bangsa.
“Saat ini negara kita terus berusaha untuk membentuk SDM yang dapat bersaing di dunia kerja, baik secara regional maupun internasional. Karena itu juga melalui kampus STKIP Yasika dan Akper YPIB harus mampu melahirkan tenaga profesional di bidangnya masing-masing agar saat kembali ke masyarakat mereka betul-betul mampu bersaing dengan lulusan kampus lain,” ujarnya.
Lanjut Syahril, Majalengka saat ini menjadi salah satu daerah yang berkembang seiring dengan berdirinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan diiringi berdirinya ratusan pabrik skala besar. Pembangunan fisik daerah yang cukup pesat tentunya harus diimbangi dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang akan menjalankan roda pembangunan ekonomi tersebut.
Sementara itu Dewan Pembina STKIP Yasika Majalengka, Prof Dr H Cecep Sumarna, M.Ag, menjelaskan, STKIP Yasika Majalengka yang saat ini dikelola mulai Maret 2018 oleh para generasi muda mantan aktivis kampus, telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal itu terlihat dari jumlah mahasiswa yang kuliah di STKIP Yasika setiap tahunnya yang terus meningkat, sehingga yang tadinya kampus kosong, saat ini tiap hari ramai dan penuh dengan aktivitas mahasiswa.
Demikian juga dengan Akper YPIB Majalengka, kata Prof Cecep, sejak pengelolaannya diambil alih pada 2017 dan dipindahkan ke Kasokandel satu kampus dengan STKIP Yasika, jumlah mahasiswanya terus mengalami peningkatan.
“Melihat animo masyarakat untuk kuliah di STKIP Yasika dan Akper terus meningkat, maka dalam waktu dekat STKIP Yasika dan Akper YPIB akan melakukan langkah transformasi menjadi sebuah universitas, sehingga mampu menjawab harapan dan keinginan masyarakat yang ingin menuntut ilmu dalam berbagai bidang sesuai kebutuhan dan tuntutan dunia kerja,” pungkas Prof Cecep. (eko)