CIWARINGIN, fajarsatu – Meski cuaca mendung bahkan terjadi gerimis namun tak mematahkan semangat para karyawan dan staf RS Sumber Waras Ciwaringin Kabupaten Cirebon untuk mengikuti pelatihan simulasi penanganan kebakaran yang dilakukan tim penjinak api (Damkar) Kabupaten Cirebon pada Rabu (10/11/2021).
Karyawan dan staf rumah sakit yang siap mengikuti pelatihan penanganan kebakaran berkumpul disalah satu tempat parkir yang berada di bagian timur.
Mereka menonton sambil memperhatikan, bahkan tak sedikit satu per satu mereka mengeluarkan handphone untuk mengambil gambar. Peragaan bagaimana cara memadamkan dan menjinakkan api yang dilakukan tim Damkar Kabupaten Cirebon.
Dua personel damkar begitu melakukan dan memperagakan bagaimana cara menjinakkan api dihadapan karyawan dan staf RS Sumber Waras.
Karung goni basah sudah disiapkan. Sudut kiri dan kanan dipegang. Selebihnya dibiarkan semampai vertikal. Bertahan di posisi itu, jari-jari tangan yang masih dalam posisi menjepit karung diputar. Dari depan, posisi tangan sudah diselimuti karung basah itu. Tak terlihat.
Kemudian api disulut yang berada di media drum yang dikasih air dan bahan bakar. Api langsung menyala membumbung tinggi.
Bukan hanya satu drum yang disiapkan. Tapi ada lima drum lain yang disiapkan. Akhirnya semua yang hadir mempraktekan apa yang telah dijelaskan.
Awalnya karyawan rumah sakit ragu-ragu. Karena saking besarnya api. Tapi terus diyakinkan. Sampai berani dan yakin. Sampai api pada drum berhasil dipadamkan.
Para karyawan dan staf RS Sumber Waras juga dilatih cara menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Mereka, dibagi per enam orang menyesuaikan banyaknya drum yang akan disulut api. Mereka belajar cara mengoperasikan APAR. Berhasil. Kelihatannya lebih mudah dibanding menggunakan karung basah.
Petugas juga melakukan simulasi penanganan api yang bersumber dari tabung elpiji. Dicontohkan kasus yang sering terjadi kebocoran selang. Di setiap peristiwa, yang pertama ditekankan: jangan panik. Lalu api sengaja dipantik dari selang gas yang terhubung dengan tabung elpiji. Petugas menjelaskan/mempraktekan langkah demi langkah penanganannya.
Sampai di akhir kegiatan. Yaitu kasus kebakaran besar. Memadamkan api yang menghanguskan bangunan. Di situ, sudah disiapkan bangunan berbentuk rumah. Sederhana. Terbuat dari kardus. Dirangkai menggunakan kayu. Semua dari bahan mudah terbakar.
Rumah itu disiram pertalite. Disulut api. Terjadilah kebakaran hebat. Pada bangunan tersebut. Personel pemadam bergegas. Memadamkan api menggunakan selang khas pemadam dan sukses api padam seketika.
Kepala Dinas Damkar Kabupaten Cirebon, H. Abdullah Subandi mengatakan, tugas Dinas Damkar tidak hanya melakukan pemadaman api. Tapi melakukan penyelamatan. Bukan hanya kasus kebakaran. Kasus lain kerap ditemui. Seperti mengendalikan dan mengamankan ular berbisa, sarang tawon, melepas cincin dari jari, dan macam-macam.
Peristiwa kebakaran di Kabupaten Cirebon, kata Subandi, didominasi akibat korsleting arus listrik. Dia menegaskan, setiap gedung perkantoran atau pelayanan wajib memiliki alat proteksi kebakaran, seperti APAR dan hydrant.
Simulasi penanggulangan kebakaran di gedung perkantoran, Subandi bilang, perlu dilakukan dan disosialisasikan kepada seluruh karyawan agar mereka bisa melakukan antisipasi dini, minimal untuk mencegah kebakaran meluas.
“Yang namanya kebakaran, tidak bisa dikompromi dan tidak bisa dinegosiasi,” tutur mantan Kadisnaker Kabupaten Cirebon ini. (dan)