CIREBON, fajarsatu – Innalillahi Wainna ilaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah seorang maestro broadcasting bertangan dingin, Nom Yusuf Abdi bin Tandang Sembiring dalam usia 93 tahun pada Minggu (19/12/2021), pukul 04.22 WIB lalu.
Saat fajarsatu.com berziarah ke makam Opa Nom Yusuf pada Kamis (23/12/2021), tanah merah masih basah dan taburan bunga menutupi rumah terakhir almarhum di Pemakaman Umum Pasindangan, Kabupaten Cirebon.
Almarhum Nom Yusuf lahir di Medan 21 Oktober 1928 dan menutup maTa untuk selama-lamanya di kediamannya di Cirebon.

Duka dan kehilangan yang mendalam masih dirasakan anak, menantu, cucu dan cicit almarhum. Kematian merupakan sebuah kepastian yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Yang ditinggalkan kini hanya bisa berdoa, semoga almarhum diterima iman Islamnya dan ditempatkan di sisi Allah SWT.
Siapakan almarhum Nom Yusuf Abdi bin Tandang Sembiring? Nom Yusuf, biasa pria ini disapa, merupakan salah satu pendiri Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) yang sekarang menjadi sebuah lembaga besar tempat bernaungnya seluruh radio-radio yang ada di seantero nusantara.
Nom Yusuf juga pendiri Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) se-Jawa Barat. Seiring perkembangan zaman, nama RSPD berganti nama menjadi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL).
Saat memasuki masa tua, nama Nom Yusuf bagai tenggelam dan hampir tidak ada yang mengenalinya. Padahal Nom Yusuf merupakan salah seorang broadcasting kawakan di zamannya.
Dari kepiawain dan jasa Nom Yusuf inilah bisa bermunculan ratusan radio dari Sabang sampai Merauke.
Prestasi Nom Yusuf tidak banyak dikenang orang, padahal ratusan radio swasta dan penyiar (anchor) bermunculan, salah satunya atas jasa Nom Yusuf di semasa masih hidupnya.
Bahkan bukan itu saja, di masa perjuangan Nom Yusuf bertindak sebagai Komandan PHB Kodam di Medan. Almarhum juga pendiri komunitas Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) dan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Cirebon.
Semasa hidupnya, Nom Yusuf pernah menjabat Wakil Presiden Rotary Club Cirebon dan Komisaris Utama PT Witrako.
Nom Yusuf juga aktif sebagai kolumnis atau penulis lepas kawakan di masanya. Ratusan tulisannya tersebar di media cetak Pikiran Rakyat Bandung dan berbagai surat kabar nasional.
Sementara istri tercinta Nom Yusuf yang selama hidupnya mendampingi dalam suka dan duka, Umi Kalsum Binti Mohammad Dawy, sudah lama mendahuluinya.
Saat ditemui fajarsatu.com, Kamis (23/12/2021), anak bungsu dari 11 bersaudara Nom Yusuf, Frida Stella masih belum bisa menyembunyikan kesedihannya, namun ia tetap tabah dan sabar.
Dikatakan Frida, ayahnya mempunyai 11 anak, 27 cucu dan 40 cicit. Menurutnya, ini suatu anugerah yang tidak terhingga sebab di masa tuanya, ayahnya selalu tidak mau jauh dengan Frida anak bungsu yang ekstra perhatian dan tumpahan kasih sayangnya.
Kehilangan ayah yang selama ini, memberikan edukasi dan pelajaran hidup serta ibadah serta kedisiplinan pada sebelas anak-anaknya masih sangat membekas.
“Ayah adalah figur yang tak tergantikan selama hidupnya, karena kenangan indah bersamanya takan terlupakan,” ujar Frida dengan mata masih sembab karena deraian air mata selalu basahi pipi manakala tamu dan saudara masih berdatangan ke rumahnya.
Selamat jalan Opa Nom Yusuf, semoga jasa dan dharma bhaktimu jadi suri tauladan dan pahala dari Allah SWT. (yus)