GARUT – Mulai tahun ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut memiliki bidang baru, yaitu Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang menaungi ekonomi kreatif (ekraf). Dengan adanya bidang baru ini diharapkan bisa menghasilkan suatu kebanggaan bagi masyarakat Garut, karena dinilai banyak orang-orang kreatif yang ada di Garut.
Berdirinya Bidang Ekraf Disparbud Kabupaten Garut dibalut dalam acara Forum Diskusi (Fordis) Pemanfaatan Infrastruktur Digital Bagi Pelaku Kreatif Subsektor Fesyen di Kabupaten Garut yang berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jumat (25/2/2022).
Hadir dalam acara tersebut, anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, Direktur Infrastrukrur Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf RI, Hariyanto, Kepala Disparbud, Budi Gan Gan Gumilar dan sejumlah undangan lainnya.
Kepala Disparbud, Budi Gan Gan Gumilar berharap, berdirinya satu bidang ekonomi kreatif di Kabupaten Garut, yang ekosistemnya yang sangat luar biasa bisa menjadi sesuatu yang membanggakan bagi masyarakat Kabupaten Garut.
“Ekonomi kreatif ini berangkat dari ide yang kreatif, bagaimana orang-orang Garut itu banyak yang ide kreatif,” kata Budi.
Acara ini digagas Kementerian Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, bekerjasama dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.
Budi menyampaikan rasa terima kasihnya karena acara Fordis ini bisa dilaksanakan di Kabupaten Garut. Dengan adanya acara ini diharapkan bisa ikut serta dalam membangkitkan ekonomi kreatif di Kabupaten Garut.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran Pak Direktur dan juga Pak Ferdi yang tidak bosan-bosannya terus mendukung pembangunan, tidak hanya pembangunan Pariwisata, tidak hanya pembangunan Budaya tapi juga bagaimana ekonomi kreatif di Kabupaten Garut supaya jauh lebih berkembang lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Infrastrukrur Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf RI, Hariyanto memaparkan berkaitan dengan ekraf.
Menurut Hariyanto, sejak 2018 Kabupaten Garut sudah aktif dalam program penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif Indonesia. Dirinya menilai, Kabupaten Garut sudah menjadi bagian dari ekosistem strategi pengembangan kabupaten/kota kreatif Indonesia.
Hariyanto berharap acara hari ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para peserta, apalagi peserta yang hadir merupakan perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan juga pelaku kreatif di Garut seperti youtuber, dan yang lainnya.
“Sehingga diharapkan dari seluruh rangkaian fordis ini, akan betul-betul memberikan manfaat, dampak langsung kepada bapak ibu dan temen-temen semua, yang kami menyebutnya semoga tepat sasaran, tepat manfaat dan juga momentumnya tepat waktu.
Sehingga, lanjutnya, manakala Kabupaten Garut didorong bersama untuk menjadi bagian yang kongkrit lagi, sebagai kabupaten kreatif Indonesia.
“Mudah-mudahan dengan semangat bapak ibu sekalian dan sinergitas dengan kami, tahun ini Garut akan mendapatkan legasi dari negara melalui kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai kabupaten kreatif Indonesia,” ucapnya.
Di tempat yang sama, anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah menuturkan, ekraf subsektor fesyen ini memiliki beberapa alur seperti budaya, bahan, program, sampai ke pengemasan. Ia menilai bahwa saat ini di Kabupaten Garut masih lemah di alur pengemasan.
“Saya ingin menggugah pemangku kepentingan, tentang alur untuk melakukan ekonomi kreatif subsektor fesyen,” kata Ferdiansyah.
Ia menambahkan, fesyen itu alurnya banyak, ada budayanya, bahannya, ada programnya dan cara pengemasannya.
Yang paling penting, tambah Ferdiansyah, para pelaku ekraf harus mengerti perilaku konsumen dan menjaga komitmen dan konsistensi, sehingga tidak mengecawakan konsumen. (jam)