CIREBON – Sebanyak 15 rumah di Desa Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon ambruk akibat terkikis Sungai Ciwaringin hingga menimbulkan tanah bergerak yang sewaktu-waktu siap mengancam.
Tanah bergerak yang berada di pinggiran Sungai Ciwaringin sudah lama diketahui namun hingga sekarang belum ada peninjauan dari pemerintah.
Masyarakat yang berada di pinggiran Sungai Ciwaringin, tepatnya di Blok Desa tersebut sangat mengkhawatirkan karena takut rumahnya ambruk seperti yang lainnya.
Kuwu Ciwaringin, Wawan Gunawan mengatakan, masalah tanah bergerak sudah lama terjadi bahkan sebelum dirinya menjadi kepala desa (kuwu)
“Sebelum jadi kuwu sudah ada beberapa rumah yang sudah ambruk dan hilang kena arus sungai, dan sekarang ini sudah ada enam rumah yang ambruk,” kata Wawan, Senin (7/3/202).
Dikatakannya, tanah bergerak sudah lama dilaporkan bahkan sejak kepala desa sebelumnya, namun hingga sekarang tidak pernah ada realisasi apapun hingga sekarang makin parah yang menyebabkan dua rumah kembali ambruk pada Sabtu (5/3/2022) kemarin.
“Tolong bantu kami warga Ciwaringin yang menjadi korban dari sungai alam ini warga sangat resah karena banjir bisa tiba-tiba datang hingga menyebabkan tanah bergerak apalagi saat hujan deras tanah akan bergerak amblas, ini yang menghantui warga sekarang,” kata Wawan.
Saat ini yang terdampak tanah bergerak kurang lebih tujuh kepala keluarga, namun sebelumnya sudah ada tiga ruko dan dua rumah yang ambruk karena dampak dan sudah ditinggalkan penghuninya sehingga total rumah ambruk menjadi 15.
Sementara itu, salah satu warga yang rumahnya ambruk, Uun mengatakan, kalau saat ini warga sekitar Blok Desa kuatir karena sewaktu-waktu tanah bergerak bisa mengancam rumah mereka.
“Kalau sudah hujan deras kami warga blok di sini was-was karena sewaktu-waktu tanah bisa bergerak amblas, itu yang dikuawatirkan sekarang ini. Sebagian masyarakat sudah meninggalkan rumah dan tinggal di rumah saudaranya.” Katanya.
Ia bersama warga lainnya sangat berharap adanya relokasi atau ada peninjauan, sehingga dirinya bersama warga lainnya yang ada di Blok Desa harus pergi kemana atau mengadu kemana.
Sementara Bupati Cirebon, H. Imron saat meninjau lokasi tanah bergerak mengatakan, setelah mendapatkan laporan dari camat dan kuwu Ciwaringin dirinya langsung lihat lokasi.
Dikatakan Imron, dirinya melihat di wilayah ini ada tikungan air Sungai Ciwaringin sehingga air mentok sehingga menimbulkan tanah bergerak longsor dan sudah banyak rumah yang ambruk.
“Sungai Ciwaringin sudah lama tidak ada perhatian dan tidak pernah dikeruk sehingga ini yang akan kita usulkan ke pusat. Kita akan ke Jakarta untuk melaporkan ini, ” katanya.
Lanjut Imron, di jakarta pihaknya akan ke BBWS dan Kementerian PUPR untuk minta sungai di kabupaten karena bukan Sungai Ciwaringin saja untuk minta dikeruk karena ini permasalahannya.
“Kami minta BBWS dan PUPR bisa membantu masyarakat cirebon agar tidak seperti sekarang banyak rumah ambruk akibat sungai,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, bupati juga akan menyumbang sembako serta tempat rumah dengan berkoordinasi dengan dinas tetkait dan BPBD. (dan)